https://my.w.tt/aj4LsPLx73
"Eh, badan lo itu udah pendek ditambah bohong makin kerdil, kecil kaya tuyul mau?
Hujan menatap tajam Langit, sedangkan cowok itu malah tertawa didepan wajahnya. Yaiyalah,Hujan tidak terima. "Gue ga pendek!"
Cowok itu semakin tertawa, memegangi perutnya lalu menatapnya remeh. "Terus kalo gak pendek apa namanya?"
Langit mengangkat tangannya, mengukur puncak kepala Hujan dengan tinggi badan yang dimilikinya.
Langit semakin terbahak, mengetahui tinggi badan Hujan hanya setara dengan dengan dadanya. Sedikit rasa gemas di hati Langit, ketika melihat Hujan semungil ini dihadapannya. "Apa coba kalo bukan pendek? Terus gue harus bilang lo tinggi gitu? Yang ada dosa gue dilipat gandaain gara-gara bilang lo tinggi."
"apa jangan-jangan lo cacingan kali ya?"
Hujan perlu mengumpat sejadi jadinya, Tawa penghinaan semakin menusuk telinga Hujan, cowok ini.. Menyebalkan!
"Lagian lo ngapain di di sini mulu sih Lang? Kasian, Malaikat pada ga bisa masuk kalo ada lo."
Yah, Langit bratadikara. Sama kaya namanya, tingkat percaya dirinya juga setinggi Langit, sok kecakepan. tapi yang membuat Hujan terheran heran kenapa cowok ini memiliki ribuan penggemar yang setengahnya berasal dari luar Sekolah.
pernah sekali, cewek-cewek se SMA garuda membobol ruang bk buat protes ke kepala sekolah supaya Langit tidak jadi di Drop out dari sekolah. Sedangkan Langit? Itu cowok cuma santai mainin ponsel didepan meja kepala sekolah seakan akan tidak ada yang akan terjadi padanya.