AilyGal_

Halo, Kak! 
          
          Saya membawa sesuatu yang kiranya kakak akan suka~
          
          Cerita ini mengangkat latar sejarah Indonesia masa Majapahit, loh! Judulnya, "Chandra Abhrit", apa nggak penasaran tuh, sama artinya? Atau udah tau? Hihi. 
          
          Berikut cuplikannya~
          
          
          ---------
          
          
          “Ada apa, Sekar?” tanyanya begitu lembut. Penglihatanku kembali mengabur, lalu pipiku terasa basah. 
          
          “Romo, Kang ...,” isakku. 
          
          “Kau masih bisa berjalan? Mau kugendong?” tawarnya, aku mengangguk—pada pertanyaan pertama—lalu menggeleng—pada pertanyaan kedua.
          
          “Apa yang iya? Apa yang tidak? Astaga, Sekar,” desah Kang Wira yang malah membuatku ingin tertawa. 
          
          “Masih bisa jalan, Kang,” gumamku sambil mengusap pipi. 
          
          “Sini jaraknya, biar aku yang bawakan pada  Romo-mu,” ujar Kang Wira, menjulurkan telapak tangan. Aku menyerahkan jaraknya. 
          
          “Tolong lekas, ya, Kang!” Kang Wira berlari setelah mengangguk padaku. Tak seberapa lama, ia kembali lagi padaku yang berjalan pelan sambil mengatur napas. 
          
          “Mau kugendong?” ia bertanya lagi, aku menggeleng.  
          
          -------
          
          Bila berkenan silahkan tap link di bawah, atau kunjungi profil saya~
          
          https://www.wattpad.com/story/345220429
          
          
          

eclipsebegin

Halo nonanoina, maaf jika mengganggu. Aku izin memperkenalkan story THE BLACK SUN ya.
          
          —
          
          Namanya Helios Dawn, lelaki yang mengalami tekanan mental selama bertahun-tahun akibat kisah pada bulan Juni kala itu. Tiba-tiba seseorang yang seharusnya telah telah tiada kembali muncul sebagai orang lain, mengorek penyebab traumanya yang menjadi ganjal. Apa Helios telah melewatkan sesuatu?
          
          [Feedback? DM]
          
          https://www.wattpad.com/story/225677099?utm_source=ios&utm_medium=link&utm_content=share_reading&wp_page=library&wp_uname=yumrenmin&wp_originator=PpvMw3AtbfonJHdhpVkOFXPjp18BoGafNC3qMGk%2FJslG8vMExTiBlgG08gG9fK6DiIhzvT0IP3k67XtLKkIyOGtBIhcxPFFQoM2TNaxD13ESPMkvVpVqUQmPQk18P91Y

Kucinghitam03

Fwiggincuties

DylanGraysonn

Tiga orang dengan kepribadian dan sifat yang berbeda tergabung dalam satu misi untuk memecahkan misteri ledakan laboratorium dan tewasnya seorang ilmuwan.
          
          Cerita sci-fi - misteri barat ala-ala Netflix nih, siapa tau kamu suka. Gak perlu nunggu update, karena cerita udah tamat, bisa langsung marathon baca✨
          
          AVENIR
          [15+, American science fiction, mystery, young adult, minor romance]
          
          Highest rank: #1 sainsfiksi (19/07/2020) #1 writteninaction (8/11/2020) #1 multiverse (2/11/2020) #1 masadepan (6/12/2020) #1 minorromance (29/12/2020) #1 sciencefantasy (12/3/2021)
          
          https://www.wattpad.com/story/203150721-avenir 
          
          Sekuelnya bisa dicek di:
          https://w.tt/2ODbLzm
          
          Thank u so much, have a nice day and stay healthy! ^^

avenathirry

Excuse me, maaf mengganggu jika ada waktu mampir yuk ! Siapa tau suka:) Thank you!
          
          •
          
          Mata Mard perlahan kembali terbuka, napasnya masih tak teratur, kerongkongannya terasa benar-benar kering. Seakan dirinya kini berada di gurun sahara, tapi sepertinya keadaan yang menghampirinya lebih berbahaya dengan gurun sahara.
          
          Dea berdiri di hadapannya, kemudian berjongkok menatap Mard yang kini sangat tak berdaya. "Ternyata alasannya memang seperti itu ya?" tanya Dea kemudian ia melambai-lambaikan buku milik Mard yang ada di tangannya di hadapan wajah Mard.
          
          Menelan ludahnya saja kini ia tak bisa, yang ada hanya rasa asin dari darah yang keluar dari bibirnya yang lebam karena bibirnya robek. "A–aku hanya i–ingin kau men–jadi pene–rus ku–hoeek!" Dea tersenyum getir saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut Mard.
          
          "Lalu kenapa kau begitu brengsek? Membuat kehadiran ku seakan tak pernah di inginkan." Fio menanti jawaban dari mulut Mard yang kini terus mengeluarkan darah segar, seluruh tubuhnya telah memucat. 
          
          "Aku me–mang me–nginginkan mu, bu–kan E–ric." 
          
          BHUG! 
          
          "NGOMONG SEKALI LAGI BRENGSEK!"  Pemuda itu ternyata di sini, menatap nyalang Mard. Tangannya terulur meraih kerah Mard yang telah robek, memperlihatkan dada bidangnya yang memar karena tendangan Berthon.
          
          "JANGAN BILANG NYOKAP GUE MATI KARENA LO JUGA?!" Mard mengangguk pelan, mau berbohong kini juga tidak ada gunanya. Biarkan putra tak di inginkan itu mengetahuinya dari dirinya, dari pada dari Bella. 
          
          "LO EMANG BRENGSEK!" 
          
          
          •
          
          Lanjut yuk:)
          
          https://www.wattpad.com/story/251846710?utm_medium=link&utm_content=story_info&utm_source=android