tin_lovatin

Salam kenal. Yuk, coba baca cerita ini. Gak ribet kok. Hanya perlu baca, vote, comment, and follow kalo berbaik hati. Yakin gak mau baca? Coba aja baca dulu. Sangat senang kalo kamu berbaik hati untuk memberi dukungan dengan membaca dan men-share cerita ini sama teman-teman yang lain. 
          
          
          "Kamu hebat. Kamu benar-benar hebat. Kamu sanggup menyembunyikan perasaanmu. Dan, itu adalah pencapaian yang sangat luar biasa," katanya dengan tatapannya yang mematikan itu. "Akan tetapi, yang harus kamu ketahui, ada seseorang yang lebih hebat daripada kamu. Dia yang seharusnya mendapat predikat sangat sangat luar biasa," katanya dengan memberikan jeda. Hingga membuatku bingung ke mana arah pembicaraannya ini. "Dia mampu menyembunyikan perasaannya dari siapa pun. Jika harus menulisnya di buku diary, mungkin dia butuh puluhan dan bahkan ratusan diary untuk mencurahkan isi hatinya."
          
          "Dia?" Aku coba mengangkat suaraku. Meskipun, suara yang keluar sangat pelan. 
          
          Siapa maksudnya?
          
          https://www.wattpad.com/story/236353894
          
          

hyuriinnn

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice