Bismillah, Assalamualaikum Wr. Wb.
Kak, saya sedih dan menangis tersedu sedu baca kisah Arsya dan Annisa, saya pikir akan seperti kisah orangtuanya Arsya. Namun sepertinya memang benar, kehendak tuhan biarlah dia yang mengatur, kita hanya perlu do'a yang menyatukan. Meski akhirnya mereka gak bersama, saya tidak baik baik saja. Tetapi saat melihat ayah nisa, saya mulai ikhlas Annisa bersama Ilham. Ilham juga lelaki yang baik, mencintai nisa, namun rasa khawatir saya tidak kunjung reda. Yang pertama karena ilham pernah berpikir poligami meski akhirnya tidak jadi, yang kedua adalah perasaan Arsya dan Annisa yang sudah tinggal tunggu nikah, dan yang ketiga adalah saya yang membacanya dalam pov arsya bukan pov Ilham, jadi saya tidak tahu seberapa besar cinta Ilham pada Annisa dan seberapa baiknya Ilham pada Annisa saat sudah menikah. Disini saya ingin meminta pada author untuk extra part nya ada 2, yang satu saat Annisa menikah dengan Ilham, yang kedua saat Annisa menikah dengan Arsya. Terimakasih author sudah menulis cerita yang mengesankan hati ini pada saya yang saat ini wajahnya mulai membengkak karena kesedihan yang engkau buat dalam perasaan. Loveyou