oliviapark1310

Sejak dari saat itulah Taehyung tahu kalau si pirang itu adalah kembarannya si bantet Jimin. Dan berkat perkara si burung perkutut Taehyung, dia dan Rosé menjadi dekat. 
          	
          	Perlahan, Taehyung mulai move-on berkat kehadiran Rosé. Walau sejatinya Taehyung tetap harus hati-hati. Dia tidak mau kalau sampai tersakiti lagi. 
          	
          	Tapi, 
          	
          	Rosé is really an attractive girl. This is serious. And honestly Kim Taehyung is attracted in the girl. 
          	
          	
          	New story guys ~ happy reading ^~^ 
          	https://www.wattpad.com/story/386989201

oliviapark1310

Sejak dari saat itulah Taehyung tahu kalau si pirang itu adalah kembarannya si bantet Jimin. Dan berkat perkara si burung perkutut Taehyung, dia dan Rosé menjadi dekat. 
          
          Perlahan, Taehyung mulai move-on berkat kehadiran Rosé. Walau sejatinya Taehyung tetap harus hati-hati. Dia tidak mau kalau sampai tersakiti lagi. 
          
          Tapi, 
          
          Rosé is really an attractive girl. This is serious. And honestly Kim Taehyung is attracted in the girl. 
          
          
          New story guys ~ happy reading ^~^ 
          https://www.wattpad.com/story/386989201

oliviapark1310

"Oh kau belum tidur?" 
          
          Jujur, Namjoon agak kaget sebab saat dia duduk tiba-tiba Krystal membuka matanya. 
          
          Krystal menggeleng. 
          
          "I've been waiting for you-" ucap Krystal seraya berusaha untuk duduk. 
          
          Sreett 
          
          "Eummpht-" Krystal spontan terkejut ketika tiba-tiba Namjoon memagutnya paska duduk di depannya. 
          
          Samar-samar tercium bau whiskey yang menguar dari mulut panas Namjoon. Itu menjadikan Krystal mengernyit sembari agak kewalahan mengimbangi pagutan Namjoon yang kian meliar. 
          
          "G-god-hmmph-" Krystal berusaha untuk menahan dada Namjoon supaya pria itu mau berhenti sejenak. Membiarkannya sekedar mengambil nafas sebab Krystal merasa agak sedikit sesak. 
          
          Namun bukannya berhenti, Namjoon justru kian menyeret ciuman panasnya sampai ke leher bahkan ke telinga sang Krystal. 
          
          "-Akkhh-" 
          
          Telak menjadikan Krystal menggigit bibir bawah, begitu kepayahan menghadapi nafsu purba Namjoon yang sangat lihai saat pria itu dengan sengaja memancing gairahnya pula. 
          
          
          Angels First Kiss = END, Happy Reading ~ NamKrys ^~^
          https://www.wattpad.com/story/367865683

oliviapark1310

Sinb menatap mata prianya dengan sorot sayu. 
          
          "Kenapa kau menatapku seperti itu?" 
          
          "Kenapa kau membuatku seperti ini?" 
          
          Bukannya jawab pertanyaan Hoseok, Sinb justru balik bertanya. Menjadikan Hoseok telak kebingungan, 
          
          "Aku membuatmu seperti apa?" 
          
          "Kau membuatku jadi sangat menyukaimu." 
          
          Hoseok yang speechless mendengar kata-kata Sinb itu telak bungkam. 
          
          "Garfield-" 
          
          Hingga suara Sinb kembali membuatnya tersadar. 
          
          "Hmm?" 
          
          "Aku sangat menyukaimu. Aku sama sekali tidak mau kehilanganmu-" 
          
          "Aku juga tidak ingin kehilanganmu, jade-" ucap Hoseok sebelum akhirnya merendahkan diri untuk memagut bibir Sinb yang terkungkung di bawahnya. 
          
          ŤĤĔ ŤŔÚŤĤ = END yagesya ~ happy reading ^^ 
          https://www.wattpad.com/story/369511591

oliviapark1310

Suzy itu cantik. Tentu saja dia pernah sempat berpacaran beberapa kali. Salah satu mantan Suzy adalah God, lalu Simon sewaktu Suzy masih duduk di bangku sekolah menengah atas dulu. 
          
          Itu cinta monyet. Cinta pertama juga ciuman pertama. Kalau dipikir-pikir lagi, Suzy baru benar-benar berpacaran itu hanya 2x. Dan ya, Suzy berciuman dengan keduanya. Apalagi dengan Simon yang jelas-jelas cinta monyetnya. 
          
          Namun keduanya hanya sebatas ciuman dan tidak lebih. Mungkin God, sedikit melewati batas di setiap sesi mereka making out. Menyentuh atau sesekali meremas payudara Suzy. 
          
          But that's it. No more, because Suzy doesn't allow it. Sejujurnya Suzy merasa bersalah sebab dia selalu menolak God. Tapi Suzy memiliki alasan tersendiri. Dia memiliki sedikit trauma di masa kecilnya di mana seorang pria paruh baya nyaris memperkosanya. 
          
          Dan jujur saja, entah mengapa jauh di lubuk hati kecil Suzy yang terdalam, dia tidak bisa mempercayai God walaupun pria itu merupakan tunangannya sendiri. 
          
          Namun ini apa? apa yang sedang terjadi sekarang?! 
          
          Sreettt 
          
          Seketika dengan sekuat tenaga Suzy mendorong dada Jimin yang sejak tadi sulit untuk dihentikan. Pria itu terlampau sibuk mencumbunya bahkan tangannya telak merajalela ke mana-mana. 
          
          Love Story, sudah up guys ~ happy reading ^^
          https://www.wattpad.com/story/348054005

oliviapark1310

Sunny seketika menutup mulutnya sendiri, merasa tak percaya dengan apa yang baru saja dia baca. 
          
          Catatan terakhir itu, dia temukan tak lama setelah Jimin mati. Airmatanya begitu lancang bercucuran. Kesedihan ini telak merajam hatinya, membuatnya sesak setengah mati. 
          
          Sementara catatan yang lainnya? Itu adalah sebuah tumpukan jurnal tentang sakit yang diderita Suzy. Dan apa ini? 
          
          Hanahaki? 
          
          Sesungguhnya Sunny tahu penyakit itu. Namun dia pikir itu hanyalah bualan. Tak pernah terbayangkan jika Suzy akan jatuh cinta pada Jimin dan terkena sakit mengerikan itu. 
          
          Dan tak pernah sekalipun terbersit dalam benak Sunny jika di belakangnya Jimin akan bermain hati darinya. Apalagi dengan Suzy, kembarannya sendiri! 
          
          Miris, setelahnya Sunny terduduk seraya tertawa. Menertawakan kehidupannya sendiri yang mengapa begitu sepahit ini? 
          
          
          New Update/Jimin <3 Suzy ff collections ~ Happy Reading ^^
          https://www.wattpad.com/story/250866299

oliviapark1310

"Sejujurnya gue rindu kita ngumpul bertujuh seperti dulu." kata Hoseok. Dia meletakkan gelas berisi sampanye-nya. 
          
          "Yeahh sekarang kita sudah berbeda dari dulu, Hyung." sementara Jimin nampak masih sibuk mengiris daging tenderloin di depannya. Entahlah Jimin hanya telat sarapan, sehingga dia tidak tahu apakah ini sarapan atau makan siangnya? Yang jelas Jimin kelaparan. 
          
          "Apalagi lo udah punya anak..." Hoseok tersenyum saat bilang itu. Merasa turut bahagia sebab Jimin kini lebih ceria. 
          
          "Tumben lo makan banyak banget. Suzy nggak masak? atau dia nggak ngasih lo makan?" 
          
          "Bukan begitu, tadi gua buru-buru soalnya ada rapat. Sementara jadwal Suzy emang agak padat." sahut Jimin sambil minum air mineral di depannya. 
          
          "Jadwal terapi, lalu pemotretan belum lagi jemput Leon..." kali ini Jimin tampak membersihkan mulutnya menggunakan tissue. 
          
          "Busyet! Gimana kalau dia kecapekan?!" 
          
          "Di situlah masalahnya. Gue juga khawatir, tapi lo tahu gimana kerasnya Suzy." 
          
          "Paham gue sama bini lo itu-" 
          
          "Terus kenapa lo justru nggak makan apapun?" kali ini giliran Jimin bertanya pada Hoseok yang sejak tadi terus sibuk minum dan tidak menyentuh makanan di hadapannya sama sekali. 
          
          "Cuma..nggak nafsu makan-" setelahnya Hoseok kembali menyesap sampanye di tangannya. 
          
          "Btw, jam berapa pesawat Sinb take off tadi?" 
          
          "9.50." 
          
          "So, you're a widower now, bro?" Jimin nyengir, sementara Hoseok mencibir. 
          
          
          Back to The Truth ~ almost end ~ Happy Reading ^^
          https://www.wattpad.com/story/369511591

oliviapark1310

Taehyung nampak tersenyum tampan sebelum tangannya terulur. Mengelus dengan begitu sayang rambut panjang Joy. Gadis ini, nampak begitu damai dan masih setia memejamkan mata bahkan di hari yang ketiga ini. 
          
          "I miss you-" lantas Taehyung meraih tangan Joy yang terbebas dari slang infus kemudian menggenggamnya. 
          
          Mengecup punggung tangan milik gadis itu, berulang-ulang sampai tak terasa, sudut-sudut matanya kini berair. 
          
          "Bangunlah, sayang..." bisik Taehyung pilu disela-sela kegiatannya mengecupi punggung tangan Joy. Sesungguhnya Taehyung nyaris tak sanggup. Bahkan kesulitan untuk bernafas jika Joy terus seperti ini. 
          
          Betapa Taehyung ingin Joy terbangun dari tidurnya, lalu menyapanya. Bahkan Taehyung merindukan kegalakan Joy yang nyaris setiap saat memarahinya. 
          
          Lantas perhatian Taehyung teralihkan ketika pintu kamar Joy dibuka. Tak lama orang yang baru saja datang itu nampak menepuk pundak Taehyung beberapa kali. 
          
          "Kita harus pergi sekarang." 
          
          Itu Jullian. 
          
          Taehyung lantas berdiri. Sedikit banyak dia sudah mengerti apa yang terjadi. Joy sedang dalam kondisi bersedih ketika flat yang ditinggalinya selama ini hancur. 
          
          Jiwa-jiwa yang bersedih dikarenakan Joy yang jatuh koma, seperti kedua orang ini, telah banyak berbicara. Berbagi tentang kesedihan mereka. 
          
          "Aku akan segera kembali." Taehyung kembali berbisik sembari membungkuk. Sekedar untuk mengecup kening Joy sebelum akhirnya dia benar-benar pergi dari ruang rawat itu. 
          
          Sebab hari ini merupakan hari di mana Kim Van dikebumikan. 
          
          
          Bentar lagi tamat kayaknya guys 
          https://www.wattpad.com/story/372512557

oliviapark1310

"Bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya Seokjin paska dia sampai. Dengan wajah sedikit sayu lantas dia duduk di dekat Jimin yang belum lama siuman. 
          
          "I feel better now. How about you?" 
          
          Seokjin sesungguhnya ingin menjawab pertanyaan Jimin itu, namun Park Jimin tiba-tiba berbicara lagi, 
          
          "Aku mendengar apa yang terjadi pada Mamah-mu dan juga Sowon. Aku turut prihatin mendengarnya, Kak-" 
          
          Seokjin terkesiap. Sejujurnya dia agak kaget mendengar Jimin memanggilnya seperti itu. Jin lupa, biar bagaimanapun pria di depannya ini merupakan adik dari sahabat baiknya, si Chanyeol. 
          
          "Semoga polisi bisa menemukan Nyonya Julia dengan cepat." 
          
          "Aku harap juga seperti itu. And thanks." kata Jin. 
          
          "Sesungguhnya aku kemari selain ingin menjengukmu, aku juga ingin meminta ijin darimu..." Jin menjeda kata-katanya sekedar untuk mengambil nafas panjang sebelum akhirnya berbicara lagi, 
          
          "Jujur aku merindukan Chloe." lanjutnya. Menjadikan Jimin sontak tersenyum. 
          
          "Kak, aku yakin Chloe juga sangat rindu padamu. Biar bagaimanapun, kau juga ayahnya-" lantas Jimin berhenti sejenak. 
          
          "Aku mengijinkanmu untuk menemui Chloe. Tapi, jika terlalu sering-" 
          
          "Aku paham dengan maksudmu, Jim." Jin memotong kata-kata Jimin. 
          
          "Aku tidak akan terlalu sering menemui dia. Hanya sesekali saja-" 
          
          "Baiklah. Terimakasih sudah mengerti keinginanku. Aku lega mendengarnya." 
          
          Lantas keduanya sama-sama tersenyum sebelum Seokjin pamit. Dia ingin melihat Chloe walaupun hanya sebentar. 
          
          
          Akhirnya LôVë $TôRý update juga...... happy reading guys 
          https://www.wattpad.com/story/348054005

oliviapark1310

2007, 
          
          The Dragon Head 
          
          Itu adalah nama dari seseorang yang pada akhirnya merekrut Van menjadi salah satu anak buahnya. Mereka tanpa sengaja dipertemukan oleh takdir. Kala itu Van melakukan kesalahan yang mana itu justru menjadikan The Dragon Head menginginkan Van. 
          
          The Dragon Head merupakan ayah dari Andrew Lee, sang pemimpin Klan Triad sebelumnya. 
          
          "Siapa namamu?" 
          
          "Bang Yongguk." 
          
          "Apakah kau masih bersekolah?" 
          
          "Tidak. Aku belum pernah bersekolah sama sekali." 
          
          "Lalu sekarang, berapa usiamu? Apakah kau bisa membaca?" 
          
          "Aku 15 tahun. Aku bisa membaca berkat mendiang mamaku." 
          
          "Kau lebih muda 5 tahun dari Andrew. Bagaimana kalau kau mulai bersekolah? Aku yang akan membiayai sekolahmu. Tapi dengan satu syarat, apakah kau mau menjadi salah satu pelindung putraku, Andrew, di saat aku mati nanti?" 
          
          Yongguk aka Kim Van sontak menatap obsidian The Dragon Head yang saat ini tengah tersenyum ke arahnya. 
          
          "Ya. Aku mau, Tuan." 
          
          
          sudah up guys, happy reading 
          https://www.wattpad.com/story/372512557

oliviapark1310

Sementara Joy yang masih syok telak mematung, belum sadarkan diri dari lamunannya setelah sebelumnya dia memilih kabur dari sana. 
          
          “Kau adalah putriku, putri kandungku-” 
          
          Suara dan kata-kata Jullian sebelum ini terus membayang dalam benaknya. 
          
          “Kau adalah putriku, putri kandungku, Joy-” 
          
          "Aaaa...aaa-" perlahan Joy mulai menangis. Tak perduli dengan siapapun yang melihatnya seperti orang gila saat ini sebab dia begitu acak-acakan. 
          
          Udah up nih guys, thx for reading 
          https://www.wattpad.com/story/372512557