Ell

 #notes
          
          Guilt is one of the emotions that can eat you alive. If you give up and let the moral of the story take you down a negative path, you will never see the bright side of it.
          
          Well, I agree with it.
          
          Akhir-akhir ini aku liat beberapa postingan soal motivasi yang sebelumnya aku cuekin karena sebelumnya hal itu kayak nggak masuk akal. Tapi setelah menjelajah beberapa lama. Story of the hardwork and positive manifestation bikin aku akhirnya makin kepikiran juga. Aku pikir ini bakal jadi cerita yang bagus semisal dibawa ke story yang lebih intens dan serius.
          
          But I don't really think I will make the story, because~
          
          I have more stories that need my attention and revisi story sebelumnya juga belum selesai. Terlalu banyak miss yang bikin plotnya terkesan memaksakan dan terlalu hectic :(
          
          Ohh! Aku juga mau kasih tau hal yang paling penting kalo story yang aku buat ini lebih menjurus ke fiksi psikologis ya. Romance agak minggir dulu, wkwk.

 #notes
          
          Jadi seni itu nggak melulu soal nilai estetika atau pemaknaan terhadap suatu karya. Tapi seni ternyata juga bisa dipakai sebagai media meditasi atau pelatihan mental seseorang loh. Meski ini nggak begitu disadari, tapi emang ada suatu dampak yang bisa kita rasain waktu tangan kita ngebuat sebuah pola, titik atau garis tertentu. Setelah diulang-ulang dan mulai searching apa yang mungkin kita rasain tapi masih belum sepenuhnya padam sama perasaan itu. Pelan-pelan ternyata mulai relate juga ^^

 #notes
          
          Dari sekian banyak warna, kau memilih hitam dan putih. Seolah-olah hal itulah yang paling mendasari dirimu. Namun dunia seolah menolak hal itu dan membuatmu banyak memilih warna lain. Yang meski tidak begitu cerah, namun mudah kau temui dan sukai.
          
          Dan ketika warna mu kian cerah, kau mulai mengetahui bahwa kau tidak harus selalu putih untuk semua orang. Tidak juga hitam saat tengah sendirian. Karena pada akhirnya pun kau tau bahwa warna-warna yang telah menyambut dan merangkulmu selama ini pun akan membekas dalam dirimu. Meninggalkan jejak-jejak warna-warni unik indah saat kau menampakkan dirimu pada dunia yang meski mungkin tidak selalu aman dan menyenangkan bagimu. Dunia mampu memperkaya warna dalam dirimu.
          
          Meski begitu, jadikanlah warna putih itu sebagai akhir tujuanmu. Karena mungkin kau sendiri tau, bahwa kau mungkin tak akan menyukai warna hitam kala tengah sendirian.

Done yah. 

 #notes
          
          Biasanya dalam cerita reinkarnasi atau pindah alam yang aku baca dari webtoon. Kebanyakan mereka yang masuk ke tubuh orang lain atau terlahir kembali sebagai orang lain bakal fokus pada heroin (tokoh utama wanita) yang biasanya dikenal polos, manis, naif dan baik banget. Tapi satu sifat ini yang bisanya heroin itu nggak miliki, namanya kebijaksanaan baru yang kedua itu akal.
          
          Yahh, citranya mereka itu naif sih. Tapi tau nggak? Bodoh itu bisa jadi sumber kejahatan yang bahkan mungkin nggak kamu sangka-sangka.
          
          Siapa bilang niaf itu selalu baik?
          Siapa bilang niat doang itu baik?
          
          Bahkan mereka yang niat doang awalnya dan berusaha merubah diri aja rela memacu kuda buat dapetin jawaban yang bisa merubah pandangan mereka kearah yang positif. Dan meski dia mati ditengah perjalanan saat berusaha mencapai itu pun udah cukup membuktikan kalau dia memiliki usaha dari niat yang dia punya. Masih banget ngotot kalau niat doang cukup?
          
          Ya udah. Siap-siap aja kalau ada apa-apa, pikirin lagi dulu. Apa ada pikiran yang berandai harusnya aku gini harusnya aku gitu?
          
          Ell_

 #notes
          
          Dari satu kalimat yang kau tulis, dunia itu seakan retak, berakar menuju tujuan yang tidak terduga. Menggali di celah-celah tanah dan saling bergandengan dengan akar-akar lain dan datanglah ke tempat pohon itu hidup karena mereka mendengar jejak kakimu. Kau tak pernah sendirian, bahkan meski kau merasa amat kesepian.

 #klipditengahrasabosan
          
          Elyea terkadang merasa berharap, bermimpi hal indah di setiap tidurnya ia akan berkata pada Ibunya bahwa ia menyesal telah lahir di dunia. Tempat yang ia tinggali ini terasa menyesakkan, menakutkan, jauh dari bayangannya semasa kecil. Namun hal yang paling ingin Elyea lantangkan dari mulutnya hanyalah permintaan kecil untuk sebuah pelukan hangat yang ia damba-dambakan di sepanjang hidupnya.
          
          Sekali saja, sebentar saja. Peluk aku.

Punya nih akun rasanya ane nyesel juga yak, wkwk. Awalnya cuma ikutan, nyoba hal baru yang ngebawa ane ke hal-hal yang sebelumnya belum ane jelajahi.
          
          Tapi sekarang gimana yak? Rasanya udah beda. Entah ane yang mainnya kurang jauh atau begimana. But, Thank you udah di sini meski ane orang nya susah ngasih kepastian, wkwk. Soal mau publish story ya ane pikirin lahi. Karena rasanya banyak yang seharusnya nggak dibagiin. Mungkin baru ada tahun depan atau enggak ya secepet-cepetnya ya bulan ini. Mueaheheheh.

Jan salah, bang!
          
          Gini-gini ini story nggak kayak covernya yang warm and light.
          https://www.wattpad.com/story/376934521

Sebenernya sejak kapan sih, kita suka ngebanding-bandingin diri kita sama orang lain?
          
          Apa karena lingkungan kita waktu kecil yang kalo Ibu kita ngeliat sesuatu yang lebih bagus, beliau bakal bilang. "Andai aja..." dan, "Harusnya kamu..." atau, "Lihat tuh, dia..." atau, "Kalau bisa..." dan banyak lagi perandaian nya.
          
          Kadang kata TAPI habis kita ngasih pujian itu, rasanya sama sekali nggak menyenangkan.
          
          Seolah-olah perasaan kita yang tadinya udah membaik, dibikin hancur lebur lagi.
          
          Atau mungkin kalian pernah ngerasain gimana kalian di pandang salah hanya karena udah terlahir?
          
          Atau dilabelin sama orang-orang dekat dengan LABEL yang nggak menyenangkan?
          
          Well, aku mau bahas hal-hal ini di karya baru. Story nya emang bakal berat dan memicu trauma. Apalagi yang pernah ngalamin sendiri. Mungkin bakal sempet berhenti di tengah-tengah buat ngebayangin ataupun mencerna sejenak.
          
          Ini memang bukan yang terbaik, tapi aku milih buat nggak jadi yang terbaik untuk hal ini.
          
          Thank you udah baca sampai habis, aku bakal publis setelah ini.
          
          _Ell_