Ififah75

Ijin promosi ya kak 
          
          https://www.wattpad.com/story/315871885
          
          
          Melly menyibak rambutnya dengan kasar dan mengambil tasnya yang tergeletak di lantai. Melly sudah berpakaian lengkap seperti semalam. Menutupi hal indah yang benar-benar disukai oleh Austin.
          
          "Dengar Austin, anggap saja semalam seperti tidak terjadi apa-apa. Aku sama sekali tidak mengharapkan semua ini dan aku juga tidak akan meminta pertanggung jawabanmu" ucap Melly sambil menguncir rambutnya
          
          Bagaimana bisa mereka akan bertindak biasa saja setelah melewati malam bersama. Menganggap semuanya tidak pernah terjadi.
          
          Sialan! Pikiran macam apa itu.
          
          "Kau malu tidur denganku ? Kau seharusnya tidak perlu malu" ucap sinis Austin yang membuat Melly mengernyitkan keningnya.
          
          "Kau bahkan bukan perawan" ucap Austin yang membuat wajah Melly pias dan melangkah mundur.
          
          Yuk baca ceritaku sekarang juga ya

bembozzzz

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice