aharoomi

Halo, maaf yaa story yang dulu di unpub. Semoga nanti aku bisa bikin cerita yang bagus. Aku juga minta doanya aku sedang berjuang dengan depresi, anxiety dan serangan panik. Aku ingin cepat kembali menulis.

Ka ini seriusan stairway diapuss?? 

Kakak gak ada niat buat ngelanjutin stairway kah? Aku udah nunggu, kangen sama penasaran banget soalnya

Teman terdekatku terkejut tiba-tiba aku menanyakan Dokter Jiwa di Rumah Sakit tempatnya bekerja. Aku bahkan tidak bisa jujur bertahun-tahun harus berjuang dengan jiwaku yang sakit. Tidak ingin membebaninya. Karena dia salah satu hal yang berharga di duniaku.

Aku ingin baik-baik saja. Aku ingin berani. Aku tidak bisa memilih untuk tidak sensitif, penakut. Aku tidak bisa memilih kekuranganku. Semuanya terbentuk karena sendirinya. Aku juga sakit dan takut. Aku juga butuh pertolongan. Tolong aku. Aku ingin kuat. Kecemasan yang luar biasa bahkan untuk hal kecil. Semuanya membuat sakit seperti fisikku yang ikut sakit. Sesak, jantung seperti akan meledak, emosi yang tidak bisa didefenisikan, kepala yang berat. Benar-benar takut. Aku ingin ditolong. Aku sudah kuat sejauh ini. Tapi kali ini aku tidak sanggup lagi. Tolong raih tanganku. Ajak aku ke permukaan, karena sekarang aku hampir tenggelam ke dasar laut. Aku ingin melihat matahari pagi dan sore.

Dah kangen wattpad, tapi awal tahun saja sudah sibuk begini. Waktu libur sangat sangat berharga, jam tidur berkurang.

Apa kakak tidak ada niatan melanjutkan stairway ? Aku kangen 

Well, kenapa harus hari ini pula harus sakit yang tak nampak itu.

Ini adalah hari dimana, permasalahan diriku sangat parah, sakit dan menangis seperti gila. Tapi lukanya tak terlihat. Hari di mana Sulli meninggalkan dunia ini. Rest in love, Dear.

STAIRWAY Chapter baru sudah update, jangan lupa kasih tahu kesan dan pesannya yaaa. Thank you.