patahtakruntuh

Halo, semua! Dahlia part sixteenth baru saja update, come read it now ❤️

mbulanny

assalamualaikum kak maaf aku mau izin promosi ceritaku di sini yah kak
          
          Jangan bilang gak suka dulu, ayo coba mampir siapa tau suka.
          
          untuk selengkapnya tentang about you bisa mampir di akun ig ku yang udah aku cantumkan di bio wp ku
          
          menceritakan tentang seorang gadis penggagum bulan yang jatuh hati kepada sesosok lelaki tampan yang membuat nya merubah  pandang dunia dan membuat nya abadi dalam tulisan
          mau tau cerita selengkapnya? jangan lupa mampir ke ceritaku yah kak dan jangan lupa tinggalkan jejak seperti komen dan votenya☺️, mau feedback? followback? voteback? boleh. bisa tulis di wall ku.
          
          https://www.wattpad.com/story/311146271?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=mbulanny

bayawaksawah

Hallo, baby... Izin promosi ya, maaf karena telah mengotori wallmu. Buat yang suka sama konsep 'kolot', time travel, apalagi penikmat angst yuk mari merapat
          
          
          JUDUL : SANDÉKALA
          STATUS : On going
          SINOPSIS :
          
          
          Rabu sore hari itu, kala suara adzan magrib berkumandang dari mushola Al-Munajat di tepi barat, riuh orang yang berlalu lalang membawa gulungan selang air dan gedebog pisang kembali mengingatkan Asta pada cerita enin (nenek). Dulu saat Asta masih kecil, enin selalu melarang Asta keluar rumah di waktu magrib. Sandékala katanya, pamali, anak kecil seperti Asta bisa diculik dan disembunyikan kalongwéwé (dedemit).
          
          Asta yang dulu tak begitu mengindahkan, tawaran bermain petak umpet dengan teman-temannya terdengar lebih memikat. Tapi barangkali... Yang dikatakan enin benar. Jiwa Asta telah lama disandera hingga berita duka yang dikabarkan pun tak menghadirkan setitik guncangan dalam dirinya.
          
          Sejak dulu Asta tak pernah sekalipun penasaran bagaimana bapak dan ibunya berakhir sampai ia harus dibesarkan hanya dengan mengandalkan gendongan tubuh renta enin. Bahkan saat ini pun yang merasuki relungnya hanya 'seandainya'.
          
          Seandainya dulu bapak dan ibu tak bertemu, Asta mungkin takkan terlahir bukan?
          
          
          "Kastara Wisaka?" Ulang Asta.
          
          "Dari mana akang tahu nama saya? Asa belum pernah ketemu da kita mah." Kastara nampak celingukan.
          
          
          Atau bila perlu persingkat saja, seharusnya bapak meninggal lebih cepat agar Asta tak perlu hidup.
          
          
          LINK :
          
          https://www.wattpad.com/story/366934735?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=bayawaksawah