pearlyescent

Statice.
          	
          	aku baru update lagi hari ini, hehe pengen aja.
          	https://www.wattpad.com/story/390493814?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_reading&wp_page=reading&wp_uname=pearlyescent
          	
          	bacalah kalau sempat, aku mau cerita lebih lanjut soal statice. yang harusnya ditanya kenapa pilih statice itu aku tau, la. bukannya sagaramu, hufffttt..
          	tapi yaaa.. kenapa aku pilih statice?
          	
          	ini berawal dari pagi ini, aku lagi suka banget sama vibes kota vintage antik berbau tanah khas abis hujan, teman dekatku beberapa tau sih, aku lagi cinta edinburgh banget akhir akhir ini. mungkin kalian yanh baca pun bisa tebak dari vibin' yang aku bawa dalam Darkest June. 
          	
          	dan akhirnya aku menemukan Statice. aku juga baru tau kalau namanya statice, sekilas terlihat seperti, oh, cantik. tapi kemudian aku mencari artinya, dan aku menemukan ini; 
          	
          	"Bunga Statice melambangkan kenangan abadi, cinta yang setia, dan perpisahan yang indah. Aromanya cenderung ringan, sedikit manis, tapi tidak terlalu menyengat. Karena daya tahannya yang kuat bahkan setelah kering, bunga ini sering dijadikan simbol keteguhan hati dan cinta yang tak lekang oleh waktu."
          	
          	lalu kaitannya apa?
          	
          	

pearlyescent

intinya statice ngingetin aku sama Isla yang teguh dan kuat walau ia dirasa tidak seterang itu untuk jadi yang utama. sedih, tapi dunia kadang punya porsinya masing-masing. 
          	  
          	  terus sekarang apakah statice jadi bunga favoritku? ah tidak juga, bunga lahirku adalah daisy, bunga lahir bulan april, tapi apakah daisy bunga favoritku? hahaha kayanya juga engga, aku jelaskan di laman percakapan baru ya
Reply

pearlyescent

sedih ga sih jadi karakter nanggung begini? 
          	  
          	  overall, statice itu bunga yang punya simbol makna ketahanan, kenangan abadi, dan keindahan yang nggak mudah pudar — kaya bilang, "aku melihatmu bahkan saat kau merasa nggak terlihat."
          	  
          	  aromanya yang tipis dan samar juga merepresentasikan kehadiran yang nggak mencolok tapi tetap ada, kayak seseorang yang diam-diam memperhatikan dari jauh tanpa meminta pengakuan. statice itu bunga yang nggak bersinar mencolok, tapi justru bertahan lebih lama dibanding bunga lain.
          	  
          	  kalau digabung sama narasi hubungan Isla dan Sagara, statice bisa melambangkan gimana Sagara ngeliat Isla: nggak cuma ketika dia bersinar di atas panggung, tapi juga saat dia merasa paling redup dan tidak disadari orang lain.
          	  
          	  
Reply

pearlyescent

aku teringat pada karakter Isla. Bunga statice itu punya karakter seperti bunga kertas, tahan lama dan abadi, tapi kalau bahas bunga abadi beberapa florist prefer bunga edelweiss daripada statice. kemudian dia tak lekang oleh waktu dan kadang jadi side flower di buket. hal ini bikin aku inget sama Isla. Isla yang punya modal untuk luar biasa bersinar, tapi selalu jadi side of story karena selalu ada yang lebih darinya, ia merasa kurang, padahal orang lain merasa ia juga indah, tapi saking ordinarynya si Isla, orang-orang merasa lebih baik pakai si a karena lebih dari Isla atau si b karena lebih dari Isla.
Reply

pearlyescent

Statice.
          
          aku baru update lagi hari ini, hehe pengen aja.
          https://www.wattpad.com/story/390493814?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_reading&wp_page=reading&wp_uname=pearlyescent
          
          bacalah kalau sempat, aku mau cerita lebih lanjut soal statice. yang harusnya ditanya kenapa pilih statice itu aku tau, la. bukannya sagaramu, hufffttt..
          tapi yaaa.. kenapa aku pilih statice?
          
          ini berawal dari pagi ini, aku lagi suka banget sama vibes kota vintage antik berbau tanah khas abis hujan, teman dekatku beberapa tau sih, aku lagi cinta edinburgh banget akhir akhir ini. mungkin kalian yanh baca pun bisa tebak dari vibin' yang aku bawa dalam Darkest June. 
          
          dan akhirnya aku menemukan Statice. aku juga baru tau kalau namanya statice, sekilas terlihat seperti, oh, cantik. tapi kemudian aku mencari artinya, dan aku menemukan ini; 
          
          "Bunga Statice melambangkan kenangan abadi, cinta yang setia, dan perpisahan yang indah. Aromanya cenderung ringan, sedikit manis, tapi tidak terlalu menyengat. Karena daya tahannya yang kuat bahkan setelah kering, bunga ini sering dijadikan simbol keteguhan hati dan cinta yang tak lekang oleh waktu."
          
          lalu kaitannya apa?
          
          

pearlyescent

intinya statice ngingetin aku sama Isla yang teguh dan kuat walau ia dirasa tidak seterang itu untuk jadi yang utama. sedih, tapi dunia kadang punya porsinya masing-masing. 
            
            terus sekarang apakah statice jadi bunga favoritku? ah tidak juga, bunga lahirku adalah daisy, bunga lahir bulan april, tapi apakah daisy bunga favoritku? hahaha kayanya juga engga, aku jelaskan di laman percakapan baru ya
Reply

pearlyescent

sedih ga sih jadi karakter nanggung begini? 
            
            overall, statice itu bunga yang punya simbol makna ketahanan, kenangan abadi, dan keindahan yang nggak mudah pudar — kaya bilang, "aku melihatmu bahkan saat kau merasa nggak terlihat."
            
            aromanya yang tipis dan samar juga merepresentasikan kehadiran yang nggak mencolok tapi tetap ada, kayak seseorang yang diam-diam memperhatikan dari jauh tanpa meminta pengakuan. statice itu bunga yang nggak bersinar mencolok, tapi justru bertahan lebih lama dibanding bunga lain.
            
            kalau digabung sama narasi hubungan Isla dan Sagara, statice bisa melambangkan gimana Sagara ngeliat Isla: nggak cuma ketika dia bersinar di atas panggung, tapi juga saat dia merasa paling redup dan tidak disadari orang lain.
            
            
Reply

pearlyescent

aku teringat pada karakter Isla. Bunga statice itu punya karakter seperti bunga kertas, tahan lama dan abadi, tapi kalau bahas bunga abadi beberapa florist prefer bunga edelweiss daripada statice. kemudian dia tak lekang oleh waktu dan kadang jadi side flower di buket. hal ini bikin aku inget sama Isla. Isla yang punya modal untuk luar biasa bersinar, tapi selalu jadi side of story karena selalu ada yang lebih darinya, ia merasa kurang, padahal orang lain merasa ia juga indah, tapi saking ordinarynya si Isla, orang-orang merasa lebih baik pakai si a karena lebih dari Isla atau si b karena lebih dari Isla.
Reply

pearlyescent

hi guys, haha aku gatau masih ada kah yang melihat notifikasi ini? ya ku rasa tidak ada yang tau jawaban pastinya.
          
          ngomong-ngomong aku baru saja memperbarui sesuatu
          
          https://www.wattpad.com/story/390493814?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_reading&wp_page=reading&wp_uname=pearlyescent
          
          aku cukup menghabiskan banyak energi menulis yang satu ini, entahlah menuliskan karakter sagara yang tidak pernah aku temui wujud nyatanya, juga melukiskan isla, seorang gadis yang tidak pernah jatuh cinta agak sulit rupanya. bukan, aku bukan isla ataupun pengagum sagara dunia nyata. 
          
          isla dan aku dua hal yang berbeda, sangat berbeda meskipun beberapa selera kami sama, aku juga mungkin akan jatuh cinta pada pandangan pertama bila bertemu pria setampan sagara. hahaha, bercanda. tapi apapun itu, bacalah jika sempat, aku butuh review rasanya. 
          
          ayolah, aku tidak sedang kejar target, aku cuma jatuh cinta pada hobi menulisku lagi, aku sedang menghindari belajar hal yang memuakkan, aku butuh refreshing teman-teman. 

pearlyescent

sebenarnya aku justru khawatir banyak yang membaca atau mengetahui lebih jauh, dan mulai menuntut update. guys.. aku menulis hanya ketika tiba-tiba ide terlintas di kepala.
            
            aku tidak ingin bekerja dalam tekanan bahkan di laman pribadiku ini. aku bisa jadi diriku sendiri di sini, karena hampir tidak ada orang yang mengenalku terlalu dalam di sini, yeay. ah teman-teman, ketahuilah seberapa lelahnya hidup sebagai ekstrovert setiap hari, sisi introvertku meronta keluar setiap malamnya, isla adalah caraku memanjakan sisi introvert dalam diriku. 
            
            btw aku gatau ya lanjut kapan, angka babnya cantik, angka 7, sayang ga si dirusak WKWKWKWK, tauk ah nanti kalo mood update lagi ya
Reply

pearlyescent

Lagi, dan lagi. Terus-terusan saja menyakiti yang tidak pernah menyakiti.
          
          Tapi, bukan 'kah lebih baik begitu? Timbang aku harus membohongi diriku sendiri. Jika pada nyatanya, memang bukan dia orangnya.
          
          Senang rasanya menyelesaikan semua perasaan masa lalu yang kalau dipikir-pikir sekarang, lucu juga ya? Bisa-bisanya aku melewati masa-masa lucu itu, bahkan bisa-bisanya aku tidak menyadari barang sedetikpun, jika aku memang tidak pernah diperlakukan semanis itu padahal.
          
          Pada akhirnya aku yang sudah sedikit lebih 'dewasa' ini pada akhirnya mengerti, sejak awal memang bukan aku orangnya. Sama halnya seperti yang aku lakukan saat ini 'kan? Dia yang lain memperlakukanku dengan manis, sangat manis. Aku bisa melihat ketulusan sejak awal dari matanya, bahkan ketika belum benar mengenalnya. 
          
          Aku tidak tau bagaimana pada akhirnya hatinya jatuh padaku, yang mana sayangnya, hati itu jatuh tidak pada waktu yang tepat. Aku tidak mampu membalasnya. 
          
          Bukan. Bukan karena masih terjebak nostalgia lama, aku sudah tidak lagi berurusan dengan hal itu. Tapi jika memang bukan orangnya, atau bahkan bukan waktunya, aku bisa apa?
          
          Aku selalu membalas perbuatan manisnya dengan baik, sayangnya mungkin ia tangkap beda. Aku tidak akan menyalahkannya, aku tau itu bukan kesalahannya. Tapi maaf, rupanya aku juga tidak mampu memberikan yang lebih dari yang aku berikan sekarang.
          
          ...

pearlyescent

Sejak awal, aku tidak pernah berniat punya sesuatu yang lebih dekat dari sekadar teman dekat, dengan siapapun, termasuk kamu. Oh, bukan. Bukan karena konservatif atau apapun itu, aku hanya merasa belum cukup siap, dan belum ada yang bisa meluluhkan tembok yang sudah aku bangun. Tembok yang membuat aku bahkan sulit memandang 'sesuatu' sebagai hal yang pantas untuk dicintai.
            
            Ah? Bukan juga, bukan mati rasa. Aku merasa aneh dengan kata-kata itu. Tidak ada yang namanya cinta habis di orang lama, menurutku kamu yang belum menemukan apa yang kamu cari selama ini—atau bahkan yang lebih, hingga kamu mampu menjalin cinta yang baru. Perasaan itu valid, dan mungkin beberapa jenis anti-romantik di antara kita merasa aneh dengan kata-kata cinta atau bahkan 'geli' (?) haha, tenang yang itu juga valid.
            
            Setiap orang punya cara respon yang berbeda, aku harap kamu tidak pernah merasa tersakiti akan respon yang ku berikan. Aku minta maaf jika tidak mampu memberi lebih seperti yang kamu harapkan, tapi kita masih bisa berteman 'kan? 
            
            Betapa beruntungnya aku bertemu kamu yang mampu memperlakukan aku dengan sebegitu manisnya, terima kasih ya. Jika suatu saat kamu bertemu yang lebih pantas dicintai, jatuh cinta 'lah lagi, aku akan jadi pendukung nomer satu untuk kamu menemukan kebahagiaan yang kamu pinta. Kebahagiaan yang tidak mampu aku berikan.
            
            Terima kasih sudah berani mengungkapkan, terima kasih sudah jujur akan perasaanmu, dan terima kasih sudah mau mengerti aku. Aku tidak pernah menyesal dipertemukan denganmu!
            
Reply

pearlyescent

lagi cape, butuh tempat bersandar juga aku mahhhh, kangen era era bisa konsultasi dan belajar bareng materi yang ga dipahami, kangen era era pelajaran dibawa asik dan jadi beneran asik karena punya partner belajar, kangen ambis bareng, kangen era era rival tengil itu.
          
          sekarang lucu banget haha, kotor semuanya, ga sehat. mau balik di waktu aku ga ngerti apa apa aja rasanya.. kalo dibilang betah? ya dibetah-betahin, cape aku.
          
          masa itu aku ga pernah ngerasa cape dan dimanfaatkan, tapi sekarang—aku bahkan ga ngenalin aku yang sekarang ini siapa, aku kangen banget sama aku yang dulu (((
          
          kalo bisa ngomong ke versi putih-biru, aku bakal suruh dia lebih berani dari yang dulu, dan ngebuat dia ga harus ketemu orang-orang jahat di masa depannya. seandainya kamu lebih berani sedari dulu, harusnya kamu ga perlu pake topeng sok paling bahagia dan legowo itu sekarang.
          
          aku ngerasa jahat sekarang, tapi itu satu-satunya cara supaya aku bisa lawan mereka yang lebih jahat, menurutmu aku masih jahat? maaf ya.. aku gatau soalnya harus cerita sama siapa, aku ga percaya siapapun, aku ga lagi punya kamu yang bisa aku ajak cerita sekadar tentang kakiku yang kepentok meja lagi (((
          
          aku cape banget, aku pendem ini sendirian (( 
          padahal keliatannya aku happy yaa, temenku banyak, aktif sana sini, banyak yang sayang aku, HAHAHAHAHAHAHAHAH.
          
          palsu. aku hidup dalam sebuah theater, tempat ini adalah tempat gelap dimana penonton theater itu ga bisa liat aku. aku ga lagi punya teman 'dekat', aku juga ga lagi punya tempat yang aku percaya, aku cuma punya diriku sendiri, bahkan apa yang mau aku capai 'pun aku tidak tahu, lucu 'kan?
          
          please survive mut, dikit lagi.
          

pearlyescent

Halo? Aku tidak pernah tau apakah kamu akan membaca bagian-bagian ini, ataukah sekadar hal yang bahkan tidak pernah engkau sadari.
          
          Aku masih memandangmu dari jauh, apapun yang terjadi aku akan tetap berada di belakangmu, mendukungmu walau tidak ada yang tau, berdoa atas segala keberhasilanmu, dan atas apa yang kamu mampu hasilkan.
          
          Kamu luar biasa, dan selalu luar biasa. Aku bahkan tidak mengingat jelas sudah berapa kali mengatakan ini, kamu luar biasa, walaupun mungkin satu dunia meremehkanmu, aku akan berdiri dan berkata bahwa aku bangga padamu! 
          
          Menjadi saksi besar perjalananmu, hingga sampai di titik itu — dimana aku tak lagi mampu memandangmu selekat dulu. Aku jelas tau perjuanganmu. 
          
          Maaf ya bila aku sedikit malu, tampaknya dinding ego dan harapanku tidak pernah runtuh sejak dulu. Tapi jikalau boleh tau, tampaknya harimu sedang terasa memberat, ya? 
          
          Kamu tau? Ibarat bintang, kamu adalah satu bintang yang luar biasa bersinarnya, sepasang mataku ini hanya bisa memandang bintang itu sambil berandai-andai apa saja yang telah menghantam bintang itu hingga secerah ini. 
          
          Apakah bintang itu berjuang bersama bintang baru disisinya? Apakah bintang baru itu memberi banyak debu kasih sayang untuknya? Ataukah bintang itu tampak baik padanya?
          
          Pertanyaan terbentang, ibarat menghitung butiran pasir, tidak ada selesainya. Kamu tau? Suara pelabuhan telah terdengar, jangkar siap diturunkan sebelum aku melanjutkan dengan kapal selanjutnya.
          
          Tidak terasa ya, kita telah berpisah kapal sejak lama, bagaimana rasanya berlayar dengan kapal megahmu? Itu sempat jadi kapal impianku, tapi lihat? Kamu luar biasa karena mampu meraihnya!
          
          Perjalananmu adalah impian banyak orang, seberapa sempurnanya kamu di mata orang-orang adalah hal yang mungkin tidak kamu sadari. Banyak rasa kagum terdesak di dalamnya. Kurasa kamu perlu 'ku ajak berkeliling sembari menyaksikan tatapan kagum penuh harap itu.
          
          

pearlyescent

Permataku, kamu indah. Sangat indah. Terkadang aku berpikir apa yang kamu perbuat sebelumnya sampai kamu seindah ini. Sayang, aku tidak akan memintamu bersyukur, karena jelas semua orang pernah menyuruhmu melakukan itu. Tapi, aku akan memintamu berjuang sedikit lagi, ya? Impianmu di depan mata. Beristirahatlah sebentar, masa lalu bukan hal yang patut kamu sesalkan, ia membentukmu jadi lebih hebat di setiap perjalanan.
            
            Perjuanganmu pasti berbuah manis, jangan mengkhawatirkan hal-hal yang tidak harus dikhawatirkan, sayang. Berusahalah sedikit lagi. Aku yakin kamu lebih dari bisa. Disini aku perjuangkan juga milikku sesuai porsiku, nanti kalau benang merahnya masih tersisa, sudi 'kah kamu berjuang kembali denganku?
            
            Jikalau tidak, tidak masalah. Melihatmu baik-baik saja bersama permatamu yang baru lebih dari cukup untukku. Tampaknya ia sungguh manis dan indah, sama sepertimu. Berbahagialah selalu ya, melihatmu tidak dalam kondisi terbaik, adalah hal yang membuat suasana hatiku turut tidak baik.
            
            Terakhir, semua milikmu, akan jadi milikmu, berjuanglah semampumu hingga titik penghabisanmu, tapi jangan sesali apapun yang terjadi ya, karena aku juga bagian dari itu. 'Ku harap pertemuan kita tidak jadi bagian dari hal yang kamu sesali.
            
            Sayang, beristirahatlah sejenak, nanti berjuanglah lebih keras ya. Kamu adalah yang paling luar biasa. Beri sedikit tepuk tangan untuk semua pencapaianmu ya, karena aku tidak mampu melakukannya untukmu.
            
            Peluk dirimu kalanya lelah, lakukan apapun yang sekiranya kamu suka. Apapun itu, tolong berbahagialah. Aku akan selalu mendukungmu, hari ini, besok, dan seterusnya. Kamu masih satu-satunya.
            
            Semoga semua hari burukmu yang penuh badai itu lekas terlewati ya! Pelangi, tolong sempatkan kunjungi permataku ini ya—pstt kalau kamu lihat pelangi, tolong ingat aku juga! hehe.
Reply

pearlyescent

Rasanya kembali lagi. Entahlah, ku rasa, pengalaman pertama selamanya tak akan pernah bisa dilupa. Rasanya berat sekali ya, aku bisa berkata sudah, tapi nyatanya hati kecilku bahkan tidak rela.
          
          Katakanlah kali ini aku kembali mengulang kesalahan. Tapi seberapa jauh pun itu, rasanya sakitnya masih belum mampu membuat aku jera. Kenanganmu begitu membekas hingga rasanya bagaimana bisa aku membuangnya begitu saja?
          
          Rasanya aku sangat merasa bersalah kemarin, padahal tampak kamu pun sudah tak lagi menyadarinya. Ku rasa, aku tidak sanggup mengusir jejakmu. Berada di area aman milikku seperti yang bertahun-tahun ku jalani lebih menenangkan, aku nyaman dengan posisiku. 
          
          Maaf sempat ingin menghilangkan bayangmu, tapi tampaknya aku, hatiku, dan diriku bahkan masih belum mampu. Tenang saja, semuanya masih tentang kamu. 

pearlyescent

Kali ini rasanya aku adalah antagonis karena menyakiti hati lain, tapi bagaimana lagi? Aku bahkan belum selesai membersihkan puing-puing yang tersisa. Maaf ya, tapi ku rasa, aku belum rela.
Reply

pearlyescent

sebenarnya pengen ngetweet, tapi banyak mutualku, jadi disini aja yaa, lama kann kalian ga lihat aku menulisss..
          
          ---
          
          Rasanya ini sudah bulan keseribu mengenang masa-masa itu, bak tertutupi hamparan debu, nyatanya benar, aku tak pernah melihat dengan lebih jelas. Pada akhirnya seperti angin berhembus, aku merasakan keindahannya juga.
          
          Kapan pernah ku duga aku juga merasakan sebuah arti dari usaha. Diusahakan sungguh menyenangkan rupanya. Dahulu kalanya aku hanya bisa berusaha tanpa pernah mengharapkan sebuah arti dihargai atau setidaknya dianggap, rasanya bodoh sekali.
          
          Oh entah apa yang ku pikirkan kala itu, jikalau tau pada akhirnya semua sia-sia, mana mungkin aku berusaha sejauh itu. Tuan, ku rasa kamu perlu belajar caranya menghargai tiap kehadiran insan di hidupmu—oh, kurasa tidak, bukan kah kamu memang tidak mengharapkan diriku, dan memang sejak awal tak berniat menghargaiku 'kan?
          
          Sempurna. Luar biasa apa yang tidak engkau bisa? Menurutku satu, belajarlah menghargai.
          
          Kalau boleh bercerita aku sungguhlah kecewa, benar-benar kecewa. Dari kacamata pandang manapun memalukan rasanya. Setidaknya anggap aku sebagai temanmu, tapi nyatanya luar biasa. Harusnya sejak dulu aku sadar, bersikaplah aku selayaknya 'teman' bukan 'kawan'. 
          
          Seandainya aku sadari lebih dulu. 
          
          Lupakanlah, ku anggap tak pernah ada apapun di antara kita, lupakan saja semuanya. Anggap saja bertahun-tahun sia-sia yang ku jalani adalah waktu belajar yang tak ternilai.
          
          Aku tidak menyesali pertemuan apapun, aku menyesali tindakanku, harusnya aku sadar, aku jauh lebih berhak sekadar mendapat yang mampu mengusahakan.
          
          Posisi berputar, aku merasakan posisimu kala itu sekarang, bedanya kini aku bisa menghargai.
          
          Rasanya dianggap sepele itu sakit. Kenapa sejak dulu aku seolah tak pernah sadar ya? Jikalau tau rasanya diusahakan sebahagia ini, kenapa tidak sejak dulu.
          
          ---
          
          
          

pearlyescent

Lupakan saja, bersama orang yang bangga memiliki aku, berusaha menghargai setiap usaha kecilku, menyukai setiap kata-kata yang aku ucapkan, mencoba mengerti aku, dan tidak hanya mau dimengerti saja adalah hal yang lebih dari cukup untuk sekarang. Karena nyatanya sejak dulu aku hanya butuh dukungan dan sandaran di kala hari-hariku mulai terasa memberat, yang diriku butuhkan sekadar sebuah cahaya rembulan yang sinarnya lembut menyapaku di angan-angan kepala. Yang setia menemani bahkan hingga larut aku memandang.
            
            Aku senang bercerita, sebab itu aku senang bila ceritaku dianggap menyenangkan, bukan sekedar kata-kata yang menyepelekan diriku, ceritaku, bahkan hariku. Sungguhlah menyenangkan bila pundakku mulai memberat dan aku dapat bersandar padanya sejenak berbagi kisah.
            
            Debur ombak rasanya nyaring sekali, menyapa dan melambaikan tangan seolah mengajakku berjalan ke tengah samudera luas itu. Namun, ku rasa aku tidak perlu jauh ke sana. Selagi aku belum cukup kuat mengarungi samudera, tentunya aku hanya akan memandang dari bibir pantai. Toh, aku masih bisa merasakan arus kecil menyapa kaki, melambai halus dan memanjakan harapan.
            
            Selagi indah sepanjang indera memandang, rasanya cukup. Kapanpun ombaknya sudah lebih tenang, cuaca sudah kembali cerah, dan sebuah hamparan tinta emas tertulis, maka apa yang tidak mungkin.
            
            Mari sedikit memandang hamparan samudera bersama, aku harap kamu dapat berlabuh dengan baik di penghujung samudera ini. Kapanpun rasanya ada yang mengganjal temui saja aku di sini, tapi bersikaplah baik, karena kini aku adalah cermin.
             
            ---
            
Reply