Permataku, kamu indah. Sangat indah. Terkadang aku berpikir apa yang kamu perbuat sebelumnya sampai kamu seindah ini. Sayang, aku tidak akan memintamu bersyukur, karena jelas semua orang pernah menyuruhmu melakukan itu. Tapi, aku akan memintamu berjuang sedikit lagi, ya? Impianmu di depan mata. Beristirahatlah sebentar, masa lalu bukan hal yang patut kamu sesalkan, ia membentukmu jadi lebih hebat di setiap perjalanan.
Perjuanganmu pasti berbuah manis, jangan mengkhawatirkan hal-hal yang tidak harus dikhawatirkan, sayang. Berusahalah sedikit lagi. Aku yakin kamu lebih dari bisa. Disini aku perjuangkan juga milikku sesuai porsiku, nanti kalau benang merahnya masih tersisa, sudi 'kah kamu berjuang kembali denganku?
Jikalau tidak, tidak masalah. Melihatmu baik-baik saja bersama permatamu yang baru lebih dari cukup untukku. Tampaknya ia sungguh manis dan indah, sama sepertimu. Berbahagialah selalu ya, melihatmu tidak dalam kondisi terbaik, adalah hal yang membuat suasana hatiku turut tidak baik.
Terakhir, semua milikmu, akan jadi milikmu, berjuanglah semampumu hingga titik penghabisanmu, tapi jangan sesali apapun yang terjadi ya, karena aku juga bagian dari itu. 'Ku harap pertemuan kita tidak jadi bagian dari hal yang kamu sesali.
Sayang, beristirahatlah sejenak, nanti berjuanglah lebih keras ya. Kamu adalah yang paling luar biasa. Beri sedikit tepuk tangan untuk semua pencapaianmu ya, karena aku tidak mampu melakukannya untukmu.
Peluk dirimu kalanya lelah, lakukan apapun yang sekiranya kamu suka. Apapun itu, tolong berbahagialah. Aku akan selalu mendukungmu, hari ini, besok, dan seterusnya. Kamu masih satu-satunya.
Semoga semua hari burukmu yang penuh badai itu lekas terlewati ya! Pelangi, tolong sempatkan kunjungi permataku ini ya—pstt kalau kamu lihat pelangi, tolong ingat aku juga! hehe.