Di__Lla

Hi mampir ke work ku yuk kak ^^ makasih sebelumnya ...
          
          Meski hidup Jilan selalu berada di garis nestapa, dia berusaha untuk tetap menjalaninya dengan ikhlas. Pertama, keluarganya lebih memprioritaskan kepentingan Sang kembaran -- Jihan, ketimbang dirinya. Kedua, di sekolah dia kerap dibully karena keta'atannya pada Agama. Ketiga, hampir semua orang senang sekali membeda-bedakan sikap antara dirinya dengan Jihan.
          
          Suatu ketika, Jilan pun dihadapkan pada takdir yang begitu pelik. Dia menemukan dirinya terbangun tanpa memaki apa pun. Kemudian atensinya teralihkan pada sosok lelaki tampan yang tertidur dengan nyenyak di sampingnya dalam keadaan serupa.
          
          Jilan bisa saja meminta laki-laki itu untuk bertanggungjawab dengan menikahinya saat ia menyadari bahwa sesuatu sedang berkembang di dalam rahimnya. Dia dapat melakukan itu. Ya, seandainya saja Sang lelaki tersebut bukanlah Ikal. Sebab Jilan tahu bahwa Ikal merupakan laki-laki yang akan menjadi Kakak iparnya kelak. Dengan kata lain, Ikal adalah calon suami dari kembarannya sendiri. Dan karena tidak mau menghancurkan kebahagiaan Jihan dengan Ikal, ia memilih pergi dari kehidupan mereka.
          
          Namun bagaimana jika Ikal ternyata ingin bertanggungjawab? Apakah dia harus menerimanya dan menyakiti perasaan Jihan?
          
          -----
          
          https://my.w.tt/UiNb/drZjQURoFS