putrinikomakus

Allah, makasih banget ditahun ini 2018 aq wisuda S1. Semofa ditahun ini juga aq menjadi mahasiswa pasca sarjana disalah satu perguruan tinggi

putrinikomakus

sifat soft skill
          1. perasaan damai ~peace : Senyuman, ramah, 
          2. perasaan cinta : mau memberi
          3. bahagia : banyak2 teman relationship, 
          4.  power atau kekuatan, keberanian, percayadiri, antusias,memilih. sukses bisa diraih jika memiliki power dg mimpi hidupnya sudah jelas dan ditulis. maka tulislah tujuan dalam hidup anda. ولا تهنو ولا تحزنو
          5. penuh dg ketulusan, ikhlas (peur utk Allah semata) 
          hal ini tidak bisa didapat secara langsung, semua harus dg pelatihan karna ini adalah soft skill bukan Hadskill, karna softskill adalah karakter

putrinikomakus

awalnya kau orang asing bagiku itulah kenapa aku tak terlalu meresponmu, saat itu aku sedang ingin sendiri, menikmati hari-hariku dengan sibuk study. tapi, tiba-tiba dengan keras kepalanya kau mampir dilehidupanku, mengusik hariku. kala itu kau memang tak menarik bagiku, karena memang tak ada satu hal pun yg spesial darimu. lalu, kau dg telatennya merangkak masuk ke kehidupanku, merecoki pikiranku dan mewarnai hariku yg semula abu-abu. saat aku mulai terbiasa dg hadirmu, kau kembali seperti semula. menjadi orang asing lagi, lalu menghilang dari hidupku. dan aku? 

putrinikomakus

*Tahukah Anda Jalan kaki bisa Mencegah Kencing Manis?*
          
          Akhir-akhir ini banyak orang masih muda sudah terkena diabetes, mungkin Anda bisa mencegahnya dengan rajin olahraga. 
          
          Salah satunya dengan rutin jalan kaki, jangan makan nasi berlebihan, setelah makan kenyang banyaklah gerak jangan langsung tidur. 
          
          Insya Allah jalan kaki mampu mencegah berkembangnya diabetes, khususnya pada mereka yang ingin mendapatkan tubuh ideal.
          
          Anda hanya perlu berjalan kaki rutin untuk terus menjaga kesuburan badan dan terhindar dari diabetes. Selain itu jalan kaki mencegah depresi.
          
          Berjalan kaki dengan cepat bisa mengurangkan depresi dan juga banyak manfaat. Semoga bermanfaat :)
          

putrinikomakus

Titik bagi Calon Penulis
          Matahari di punggung Remba mulai berasa panas. Keringat membuat bajunya berasa lengket ke punggung. Meski begitu, ia tetap berjalan. Ia tidak ingin mengeluhkan terik matahari sebagaimana ia enggan mengeluhkan lebat hujan.
          Bagaimanapun, ia harus menemui Tami. Gadis bermata sendu yang ia cintai sepenuh hati itu mau syukuran. Izin praktik dokternya sudah turun. Ada acara gunting pita dan makan-makan. Sebagai kekasih merangkap calon suami yang baik dan berbakti, ia wajib hadir.
          Namun, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Tanda titik. Ya. Tanda baca dengan simbol titik kecil hitam itulah gara-garanya. "Kamu harus datang. Titik!." Begitu pesan Tami. Kalimat perintah itu ditutup dengan tanda seru (!) dan tanda titik (.).
          Pemborosan. Pada tanda seru sudah ada simbol titik, jadi buat apa lagi tanda seru diikuti tanda titik. Tidak ada gunanya. Sebagai seorang calon penulis, ia tidak ingin membiarkan kekeliruan sepele itu terjadi. Apalagi dilakukan oleh pujaan hatinya.
          Kemarin lusa, Tami juga keliru menggunakan titik. "Jangan lupa makan, Yang ." Ada spasi sebelum titik. Padahal mestinya tidak ada. Baik titik ataupun tanda baca lain harus melekat dengan kata yang diikutinya. Begitu? Ya, begitu! Bukan "begitu ?" atau "begitu !".
          Matahari makin panas di punggungnya ketika Remba tiba di depan rumah Tami. Hati Remba serasa tercabik-cabik sewaktu membaca plang. PRAKTEK DOKTER 16.00 s/d 20.00. Praktik, Yang, bukan praktek. Bisiknya sambil menggeleng-geleng. Mestinya tanda titik di sela "s" dan "d", bukan garis miring (/). Garis miring itu penanda "per" dan "atau". Singkatan memakai titik. Jadi "s.d." untuk "sampai dengan", "u.b." bagi "untuk bagian", "d.a." buat "dengan alamat", atau "a.n." untuk "atas nama".