B_Jasmine95

dinda136

Mampir, yuk!
          
          Judul: Orca and The Flower Ice
          
          Blurb:
          Kebakaran besar menghabiskan mansion hingga rata dengan tanah. Memakan enam korban jiwa. Kabar menyebar luas. Tetapi polisi menyembunyikan fakta bahwa gadis kecil-satu-satunya korban selamat-mengaku menciptakan api dan bocah itu menyembunyikan kenyataan bahwa kucing peliharaan yang dengan ajaib dapat berubah wujud menjadi sosok pemuda, adalah penyelamatnya di tengah kobaran api.
          
          Delapan tahun berlalu sejak peristiwa tersebut menjadi berita besar. Landi membawa Ara ke rumah setelah Mama Karin mengadopsinya dari panti asuhan. Semua menerima kedatangannya, kecuali Sio, mahasiswa jurusan seni lukis yang terkenal tenang, lembut, dan hampir tak pernah marah. Tetapi sifat itu berbanding terbalik ketika dia berhadapan dengan Ara. Pasalnya, Ara sangat dingin sampai Sio menjulukinya 'Bocah Antartika', cenderung tidak peduli pada sekitar, hanya bicara jika penting atau ingin mengejek Sio-menurut Sio.
          
          Di saat Landi dan saudaranya berusaha mendekati Ara agar gadis itu terbuka dan mau menyatu dengan mereka, ada seseorang dan seekor kucing yang diam-diam selalu mengawasi.
          
          https://www.wattpad.com/story/234022317

Yourhoney1991_

Hello Kak, salam kenal. Bila berkenan, baca cerita 'Cat and Boy', yuk :)
          Blurb:
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidiannya memandang lekat pemandangan danau yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          ♦♦♦     
          Jangan lupa tinggalkan jejak ya, terima kasih♥  
          
          Https://www.wattpad.com/story/173217135