Weyashimu

JULIAN
          
          Mungkin kita sama-sama tak sadar
          Tersenyum gamblang saling mengagumi
          Berharap waktu pingsan disini
          Lalu bangun besok pagi
          Seraya merekam suara dalam memori
          
          Aku tak pernah melihat jernih mata manusia
          Katamu senyum ini merusak damai jiwa
          Aku tak pernah senyaman ini berdiam ria
          Bagimu saat ini malah penuh euforia
          Aku merasa seperti bukan aku
          Kau mengaku ini adalah pribadi terjujurmu
          
          Apa-apaan kontradiksi tadi ?
          
          Di bahasamu namaku seperti ketulusan
          Di bahasaku nama kita sama berjalan
          Sayang bahasa kita dulu bersitegang
          
          Aku suka semua yang pasti
          Seperti maut yang siap menanti
          Sayang kau malah sepaham denganku
          
          Kita tak percaya cinta
          Kita tak percaya asa
          Aku tak ingin berlama-lama
          Kau tak ingin berkelana
          Haruskah kita mereda ?
          
          Perkenalkan aku Yolivia
          Sedikit berbeda namun mudah dicerna
          Begitu juga dengan panggilanmu
          Diucapkan sebagai Yulian
          
          Selamat tinggal rasa sementara
          Mari kita berkutat dengan angka
          Berupa ruang, jarak dan masa
          Sekalipun ini akan terlupa
          Jangan lupa kata berharga berupa nama
          
          ....
          
          

Weyashimu

Alergi Kafein
          
          Bisa-bisanya cairan ini menakutiku.
          Merayapi hingga jari dan kuku.
          Hanya semenit untuk melukis biru.
          Lalu setelahnya membekaskan kaku.
          Aku iri ada yang bisa menegukmu.
          Bisa merasa bahkan meramu.
          Menyumbang rasa hingga kata rindu.
          Dan mengakhiri ucap dengan merayu.
          Dasar.. Cairan hantu.
          
          Kenapa kau juliet dan aku romeo ?
          Padahal aku cinta aromamu.
          Mengajak resah untuk cepat berlalu.
          Seperti insan selesai beradu.
          Bertanda damai yang tak rancu.
          Mengapa kau hendak membunuh ?
          Memacu jantung sampai terenyuh
          Padahal hanya sececap kau kucumbu
          Tapi sadarku malah syahdu
          
          Mungkin beginilah kisah katak merindukan bulan
          Layak seorang gadis menginginkan campuran
          Yang terkadang dihitung dengan satuan
          Dan akhirnya melahirkan kematian
          
          ....
          
          

Weyashimu

Nyanyian Si Peraga
          
          Lantunan ku memberi ceria
          Tertawa larut dalam kata nyata
          Bertopeng memperagakan bahagia
          Meredam lara hingga koma
          Aku bertanya kapan ini bebas
          Supaya mengalir bagai air deras
          Ingin sekali lagi kuerat keras
          Sedih yang sering bermajas
          Kapan waktu merenggut ?
          Paksa pergi menghias kerut
          Bahkan ingatanku sudah menyurut
          Sejak bahagia menyuruhku menurut
          Ah.. Masa itu aku sangat takut
          Tarian air darah yang tak kunjung surut
          Bahkan arus pun ikut bertaruh
          Sekarang mimpi ini pelan berderu
          Seperti kemarau menjemput salju
          ....

Weyashimu

@ OliverWalerk  
Reply

Weyashimu

Julian
          
          Mungkin kita sama-sama tak sadar
          Tersenyum saling mengagumi satu sama lain
          
          Aku tak pernah melihat jernih mata manusia
          Katamu senyumku tak kalah manisnya
          Aku tak pernah senyaman ini berdiam ria
          Katamu saat ini mungkin kita telah gila
          Aku seperti bukan aku
          Dan katamu sekarang adalah saat terjujurmu
          
          Di bahasamu namaku seperti ketulusan
          Dibahasaku nama kita sama berjalan
          Kita tak percaya cinta
          Kita tak percaya asa
          Aku tak ingin berlama-lama
          Kau tak ingin berkelana
          
          Haruskah kita mereda ?
          Kenalkan aku Yolivia
          Kenalkan aku Yulian
          Selamat tinggal rasa sementara
          Mari kita berkutat dengan angka
          
          ....