Terkadang sikap penulis itu berdampak besar pada pembacanya lohh.. sedikit curhat aku yahh..
Seperti yg aku alamin sekarang. Aku suka banget sama beberapa penulis. Karya mereka tuhh buat aku, kerenn lahh. Dari bahasanya, alur ceritanya dan juga para tokohnya. Sampai aku ngerasa kebawa dari cerita-cerita mereka. Namanya follower yaa, pasti dong pengen kenal mereka lebih jauh -penulis favorit- aku. Mulai lahh kepoin ig sama fb mereka, juga koment-koment di setiap part cerita mereka. Sukur-sukur kan yaa, dibales gitu . Beruntung ada beberapa penulis yg dengan senang hati membalas coment2 receh aku. Tapi ada juga yg nganggepnya ga penting. Dan itu dari penulis yg aku sukaaaak banget karyanya dia. Bahkan aku punya beberapa buku karyanya dia. Tanpa disuruh dan dengan sadar aku beli sendiri dari kelebihan gaji aku. Tapi ko tanggepannya gini yaa bukan pengen dianggep lebih sihh, tapi paling engga kan yaa, dibales dengan ramah gitu, bukan cuma diliat trus dikacangin (sedih hati adek ka)
Mungkin aku yg terlalu berharap lebih dan aku juga ga bisa maksain juga sih, masa iya maksain mereka buat respon aku dengan baik,, emang aku siapa yaa Dan yg lebih sedih itu saat komen pas lagi live,, ehh busehhh.. Jangankan dijawab, dibaca aja kaga makin pedih itu lohh
Buatt aku sihh, ya sudahlah tidak apa-apa. Mungkin aku tidak ditakdirkan dekat secara nyata. Hanya dekat secara khayalan dengan bacain karya-karya mereka aja.. tanpa harus mengenal lebih dekat padahal kan yaa, tak kenal maka tak sayang. Tak sayang maka ta’aruf dan ta’aruf-an antara penulis dan pembacanya kan banyak faedahnya lohh, misal doi bisa minta promosiin secara gratis dengan pembacanya. Apalagi dipromosiin aku.. eaaa
Yaa, tapi balik lagi sihh. Kita kan ga bisa maksain orang. Jadi yaa, sudahlah buat aku mahh. Karena buat aku dicuekin itu rasanya perih ferguso..