ratnaadhy

EdreaLeta1

Hi kak, ijin ya. Mampir yuk di cerita ini. Siapa tahu kakak suka. Ditunggu vote, komen dan follow ya ya... :)
          
          Ku kira semua takdir yang ku alami adalah kebenaran yang harus aku jalani. Ku kira semua kesedihan yang terjadi padaku adalah kebenaran yang memang harus aku tanggung. Namun, kenyataannya semua itu tidak benar. Semua itu telah dipalsukan oleh orang yang ku sayangi. 
          
          Bagai luka yang ditaburi oleh garam, perih rasanya. Mengetahui semua kenyataan itu palsu. Hingga Tuhan memberiku kesempatan untuk keluar dari kepalsuan ini. Ya, hubungan yang kau berikan adalah kepalsuan yang begitu manis bagiku. Begitupula pertemanan darinya adalah kepalsuan juga. Kalian memang penuh dengan kepalsuan. 
          
          Dengan kesempatan dari Tuhan ini, aku akan mencari keadilan untuk diriku, akan ku rebut alasan yang membuat kalian membunuhku manisnya Kepalsuan, akan ku rebut alasan kalian untuk bahagia. 
          
          Tunggu saja. Karma itu akan datang. Entah hari ini, esok atau lusa. Tunggu saja.
          
          Tentang cinta, patah hati dan sebuah pembalasan. Yuk segera klik link di bawah ini dan kutunggu komen dan juga bintangnya :) 
          
          https://www.wattpad.com/story/266287924?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=HappiNessal&wp_originator=T8Y8zD%2Bg4Frt5RvAFHTlpFZvVFA8KQNwmBJxoaBXNtGodddIBDhUocskoEhAjxq7zASV%2FnQGnnO%2B34Zil6Mtu5iiMGerp6G%2Btbqia9qv2ksUPb44oXv4gcdkpyJsbVhu
          

suwarniaaarka

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice