rdlthfwn

Butuh sekali nasihat, bisikan tentang harusnya aku realistis. Keberanianku melawan kemustahilan semakin tak terelakkan lagi. Ini bukan suatu hal yg baik, kumohon, ayolah

rdlthfwn

Suatu hari, dibawah langit yg penuh bintang, akan kuceritakan padamu sedikit kesunyian yg bertubi2 menerpa jiwaku ini.
          
          Sebagai pengingat untukku juga sebagai peringatan untukmu, agar kamu bisa semakin bersyukur, dan lebih menghargai hidupmu yg berkilauan itu.
          
          Ditunggu yah, peri kecilku :')
          

rdlthfwn

Ada sebuah ungkapan kelam yg akan selalu kusimpan dan gaakan pernah kubicarakan hal itu kepada siapapun. 
          
          Tapi kemarin, baru pertama kali, aku benar2 tergoda untuk merobek rahasia itu dari dalam hatiku dan melemparkan ke dadanya, dengan harap dia bisa sedikit bersimpati terhadap kegelapan yg menyelimuti hidupku.
          
          Untung aja gajadi wkwk

rdlthfwn

Baru2 ini, aku merasakan perasaan tertarik kepada lawan jenis, yang apabila ku pandang parasnya mampu menghilangkan nafsu badan yg bersemayam dalam diriku.
          
          Di bagian hidupku yg ke 17 ini, kurasakan kesadaran baru akan keagungan terhadap diriku, inilah jenis rasa suka yg paling luhur. 
          
          Namun, ketika aku merangkai kata yg aku ketik ini, si dia telah dilulur olakkan oleh air yg sunyi, dia telah pergi, gpp, makasih atas waktunya loh~~

rdlthfwn

Aku semakin penasaran, kenyataan pahit yg selalu kuterima ini apakah akan membawaku kepada individu yg lebih kuat di kemudian hari?
          
          Atau hal ini malah semakin menjadikanku lihai dalam memainkan peran "pura pura kuat?"

rdlthfwn

Dengan segenap hatiku, aku memohon. Aku mohon padamu, tolong, tolong jangan lupakan aku. Lelaki yang tiap hari menunggu notifikasi pesan darimu, dan lalu pulang dengan sedih. Tolong, tolong ingat aku dan jangan menertawakanku. 
          
          Aku tak akan memberitahukan namaku ini. Tak perlu. Meski sepintas, suatu saat kau pasti akan pernah melihatku, bahkan kalaupun aku tak melihatmu, karena setidaknya kita masih menatap langit yg sama. 
          
          Yaitu langit kota bandung, kan?

rdlthfwn

Sungguh, aku semakin lelah untuk hidup lebih lama lagi didunia yg fana ini, namun lelahku itu selalu terbawa oleh perasaan kagum ketika kamu mengirim pesan padaku.
          
          Aku amat terkesan pada kesanggupanmu untuk bersimpati dan memahami, ahhh rasanya baru kali ini kumenemukan perempuan dengan insting pemahaman yg menakjubkan sepertimu.
          
          Kamu, siapa lagi, iya kamu.

rdlthfwn

@ Deriswaan  Wkwk galau berat de
Reply

Driswann

@ rdlthfwn  the bucin haha
Reply