Hi, izin jawab ya, kebetulan aku mampir di sini wkwk. Kalau menurut pribadi aku, semua itu berawal dari sekitar—ex: kita ngelihat suatu karya tulis entah itu novel, artikel, cerpen, puisi, dsb, dan otomatis naluri kita tergugah untuk mengaplikasikan apa yang kita baca dan sekaligus, kita terinspirasi dengan isinya, diksi kalimatnya, serta kekonsistenan penulis dalam menyelesaikan ceritanya, tapi ada juga sebagian—yang justru merasa minder saat membaca, kak, itu yang bikin orang males nulis, dikarenakan insecure, males, dan gak ada support.
Bayangin aja tujuan kita, kita menulis untuk apa, untuk siapa, dan mengapa kita menulis? Orang yang gak ngerti PUEBI dan gak jago ngerangkai kata bisa jadi menamatkan satu buku karena ambisinya, orang yang paham PUEBI dan jago ngerangkai kata, bisa jadi terbelakang karena terlanjur membelakangi ambisinya, intinya niat dihati dan jangan membandingkan tulisan kita dengan orang lain apalagi malas dan merasa kalau tulisan kita gak ada apa-apanya dibandingkan orang lain. Just belive youself and be confident! Semua cerita akan terlihat indah dimata pembaca yang tepat.
Tetap semangat, kak!