tin_lovatin

      "Jagain pakaian gue," perintah lelaki itu, lalu mengedipkan sebelah matanya.
          
               Belum juga Hawa mengangkat suara, Nohan melepas sepatu dan celana jeens yang dikenakannya. Tanpa berpikir lagi, Hawa memalingkan wajah dan menutup mata. "Ngapain buka celana?" protesnya. Ia dapat merasakan celana jeens itu juga mendarat di pangkuannya.
          
                "Gue pake boxer. Lo mikirnya apa?" Nohan geleng-geleng kepala.
          
           Hai @renjanaira
          
          Maaf, promosi di sini. Yuk, coba mampir baca. Dicoba dulu baca ya. 10 bab pertama. Jangan lupa vote jika menyukai ceritanya.
          
          https://www.wattpad.com/story/291452503-oranye-in-heart-on-going-slow-update
          
                
          
          

august_leo_girl

Hai, salam kenal ^^
          
          Mampir ke lapak aku yuk, ada story baru judulnya Hiraeth. Coba dibaca dikit aja dulu, kali aja kecantol dan jadi menetap hehe
          
          Support my new story dengan kasi jejak berupa vote dan komen yakk :D kritik sarannya juga boleh.
          Plus, masukkan ke library dan reading list kamu supaya gak ketinggalan chapter selanjutnyaaa
          Thankyou....
          
          https://www.wattpad.com/story/286388436?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=tyasagustin_&wp_originator=KL0WFoCQfu3srJD%2FwrdU78Eu0Pmi4iZqg68jLeS3%2FuiTvULh5UWta9KPoR40Bwev3m0QwsmW1l3upB8v4CMsednPIJ4GzsG5zh27bVjh1rs5JW%2BGoHudI5iQ4pANf2hG

MyFutureee

Cuaca tampak buruk, kelam, dingin dan mencekam. Angin bertiup kencang ditambah hujan yang begitu lebat. Itu semua adalah pertanda buruk untuk semua orang yang tinggal di bumi ini. Tak terkecuali wanita itu wanita malang yang bernasib sial yang lebih mengenaskan lagi kesialan itu terjadi di rumah yang begitu sepi dan sunyi.
          
          Gemericik suara hujan membuat orang tak mampu lagi mendengar tangisan dan jeritan seorang wanita yang lemah tak berdaya.
          
          Ujian hidupnya telah di mulai saat ini. Apakah dia mampu atau tidak itu semua hanya dialah yang bisa mengaturnya. 
          
          "Bajingan ...dasar iblis ...semoga kamu cepat mati,"sumpah serapah wanita tersebut yang begitu rapuh dan sakit bukan karena luka---tapi jiwanya yang telah rusak dan hancur
          
          https://www.wattpad.com/story/255090551?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=MyFutureee&wp_originator=8JMHDYplVUB0VSoLt1fRDxrtKmmvZuYV%2BdXOOeMqIMWLtAIhCYJdA2z5MdOIHaYNkC1L37OZ2F%2F08s8c%2FQoMNADRm9Qs%2Fc3YCn2YT2MMVvpg3jcHXr%2FxDUWsqz6VNJuI
          
          

Lightupmeonthesky

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice