risfaanjelli

Percuma kamu minta maaf, Novri. Lalu, maaf kamu dihapus lagi di WA. Takut? kalau kamu salah? Takut mengakui dirimu itu jahat? atau hanya karena kamu polisi? 
          	
          	Kemudian, kamu minta maaf lagi setelah sekian lama... ya memang terucap dimulutku dengan kelembutan memaafkan dirimu, tapi luka tak bisa berkata dusta

risfaanjelli

Percuma kamu minta maaf, Novri. Lalu, maaf kamu dihapus lagi di WA. Takut? kalau kamu salah? Takut mengakui dirimu itu jahat? atau hanya karena kamu polisi? 
          
          Kemudian, kamu minta maaf lagi setelah sekian lama... ya memang terucap dimulutku dengan kelembutan memaafkan dirimu, tapi luka tak bisa berkata dusta

risfaanjelli

Kamu orang yang paling membuat aku terluka...
          Bagaimana tidak? Kamu bersamaku saat itu, tapi menghancurkan semuanya...
          Kamu menata semua rencana dan janji bersamaku, tapi kamu tak mampu menepatinya...
          
          Apalagi Tin (Mamanya Zira) yang datang ke rumah sambil maki-maki, lalu merekam percakapan, dan terus maki-maki tanpa memberiku ruang untuk bicara. Ego kalian semua sangat besar. 
          
          Dia datang, bersama Juniar, mantan guru SD N 29 Kamang dan Tin itu guru SMP N 18 Sijunjung. 
          
          Dalam kondisi diriku yang masih sangat rentan, mereka datang.. mengucapkan hal-hal yang tidak pantas... ternyata benar ya, ketika apa yang kamu lakukan padaku, kamu akan berada di lingkungan orang-orang serakah yang tidak dipenuhi dengan kebijaksanaan. 
          
          Dia bilang kalau ibuku (yang dulu kamu hormati), tidak dapat mendidik diriku "kamu kuliah tapi tidak berpendidikan", "tolong didik anak ibu". Seharusnya, dia juga bercermin bahwa dia seorang guru. Seharusnya mampu menjaga ucapan dia terhadap ibuku. 
          
          Aku akan menjelaskan ini pada bagian bab selanjutnya... agar lebih jelas

risfaanjelli

20 Juli 2025
          Ternyata sudah lama aku masih menyimpan rasa cinta kepadamu Maisyah Ahmad Novrianto, sejak awal kamu memilihku dalam hidupmu. 
          
          Aku tahu, aku tidak sempurna. Aku tidak cantik seperti wanita di luar sana yang kamu temui, aku juga tidak hebat seperti orang-orang di luar sana yang berada di sekitar kamu. Aku bukan dari keluarga kaya nan raya. Aku hanya perempuan biasa yang sibuk belajar untuk meraih cita-cita yang aku inginkan. 
          
          Aku tidak tahu harus mengucap syukur atau tidak. Sebab, dengan mu aku memiliki cinta, dan dengan mu aku merasakan sakit yang luar biasa tak kunjung sembuh selama bertahun-tahun. 
          
          Pikiranku mulai gila, hatiku mulai resah, badanku semakin kurus, dan masih berusaha untuk bertahan hidup meneruskan perjalananku sambil usaha untuk menghapus rasa cinta dan benci kepada kamu. 
          
          Apakah kamu tahu? rasa yang ada padaku? yang dulu kita pernah minum segelas berdua, sepiring berdua, bergandengan tangan, berpelukan saat hujan, dan mencium kening? 
          
          semudah itu kamu melupakanku? sedangkan aku tak kuasa 
          
          melalui tulisan ini, aku harap dan aku izin meluapkan isi kepala dan hatiku, agar aku merasa lega meski tak tahu apakah dengan ini aku bisa mengobati hati dan pikiranku atau tidak. 
          
          Doaku, kamu bahagia bersama wanita yang kamu inginkan sejak lama awal kita bersama...