Halo, Kak Nier! (Eh, bener kan ya nama panggilannya begitu? Semoga nggak salah, semoga nggak salah, malu-maluin banget kalo salah!) Salam kenal, aku pembaca baru "Cerita Kucing" yang udah dibuat terhibur banget sore ini dengan karya Kakak.
Biasanya aku enggak pernah tertarik dengan rekomendasi cerita yang wara wiri di timeline, baik itu dari rekomendasi pembaca atau penulisnya langsung, but for some reason, I knew I couldn't miss out on reading your work. Seperti yang kutulis di komentar bab pertama "Cerita Kucing", alasan utama yang bikin aku tergugah untuk baca tulisan Kakak adalah premisnya yang out of the box (menurutku). Di tengah meledaknya cerita-cerita tentang reinkarnasi, transmigrasi, dan genre-genre berakhiran -si lainnya, "Cerita Kucing" yang merupakan slice of life bener-bener 'bold' sekaligus 'nostalgic' (lagi, menurutku). There's still room for improvement dari segi penulisan, but who cares selama aku enjoy sama kisah-kisah yang Kakak bawain? Mulai dari yang konyol (si Ebi yang nabrak kaca) sampai yang menyentuh (chapter terakhir sukses bikin aku tersenyum haru), I like everything about "Cerita Kucing"! Cuma ada satu hal yang aku sesalin: Kenapa harus berakhir di bab ketujuh?! I. NEED. MORE! (ꐦ○_○)
Sebagai pembaca sekaligus penulis, aku menikmati sudut pandang Kakak yang fresh. Kakak bener-bener punya potensi, dan aku harap ke depannya aku bisa baca cerita-cerita anti-mainstream dari Kakak. Congratulations, you've got +1 fan here, and I'm really looking forward to reading other simply enjoyable stories like this _(:3」∠)