roroszw

Batang anggrek Uti, yang paling patah juga hampir-hampir tertimbun itu, teguh dirinya tumbuhkan tunas baru. Agar hidup. Agar hidup.

roroszw

Tidak menyentimentalkan diri pada emosi apapun tapi tetap jadi gelapku yang paling kelam. Halo kembali, 19 Desember. Tahun ini paling remuk tapi berkatnya setiap senangku jadi dalam. Syukur penuh bersukacita pada setiap kehadiran, kesempatan, dan menyempatkan di sepanjang tahun.

roroszw

Saya menjadi payah. Menyusun rencana-rencana sepele, mengira dengan begitu akan menjadi lebih bersemangat, bergairah terus melanjutkan. Ya demi rencana-rencanaku.
          Apiku tak boleh padam. Remuk rontok pun tetap harus nyala. Alasan urusan nanti kita cari bersama.
          Betul-betul terpuruk. Kacau saya.

roroszw

Ketemu enam belas November lagi. Syukurku penuh kembali mengulang tanggal ini.
          Abi mengirim pesan sore tadi. Hangat sampai menggetarkan. Nelangsa, tapi kuyakin kami sama menyukai tanggal ini.
          Saya sedang banyak tidak baik, mungkin sepanjang tahun ini, sampai rasa setengah mati mencari senang. Tapi hari ini, setidaknya, dua hal baik terjadi. Pesan Abi dan ajakan bertemu kawan. Saya senang, bersyukur sangat-sangat.
          Kamu hanya sedang susah, Ro. Tak apa senangmu tidak berlimpah. Tak apa. Kamu akan baik kembali. Segera. 

roroszw

Platform ini penuh sisa kejayaan masa muda.
          Saya yang cerah, melewati banyak "kali pertama dalam hidup", jalan-jalan dadakan, juga saya yang cari senang dengan baik.
          Lupa dimana kutulis, tapi kuingat mengatai diri sendiri sekarang stagnan dengan sengaja. Bisa jadi kekhawatiran saja, inferiority, tapi tidak kutemukan kekeliruan disitu. Saya stagnan. Bagus sebenarnya kalo memang hanya stagnan, bisa jadi, lagi, saya sedang degradasi, mundur, memburuk.
          Sedih, gelisah, kecewa, perasaan kesepian, tidak kurang-kurang penuhku dengan kenegatifan. Saya masih dekat dengan kehidupan, kok. Di tengah gempuran konsultasi dengan profesional diriku masih yakin hidup tetap harus mutlak berlanjut. Belum buntu seperti banyak contoh yang kudengar. Saya yakin diriku masih aman. Mungkin perlu berbenah sedikit, juga menyembuh.