Berat badanku turun lagi, mama marah lagi.
"Kamu bosan makan atau bagaimana?" tanya beliau.
Aku cuma tertawa senang, memegang pipiku yang tak lagi jelek lagi sekarang. "Bukan begitu, Ma. Dunia di luar kejam, aku bosan dibilang pipi bakpao. Mereka bilang aku harus makan permen karet lah, olahraga pipi lah. Aku mending stop makan, biar cantik sekalian."
Mama diam, beliau pergi ke belakang dengan isakan yang kudengar. Aku bahkan tak bisa bilang maaf karena berkali-kali tidak makan masakannya. Berkali-kali mengeluh pusing karena kelaparan.
Mama, aku harus cantik agar dunia luar menjadi baik.