『Paragraf kesan』
> untuk ibuku tersayang
Halo, Ibu. Inginkah kamu mengetahui isi hatiku? Jika kamu menginginkan tersebut, maka biarkan aku menjelaskan-nya secara rinci.
< Ibu. Engkau adalah satu-satunya insan indah yang melihatku, memperhatikan aku selain Tuhan yang Maha Esa. Ketahuilah bahwa ada beberapa perkataan-mu yang membuatku menjadi seorang yang selalu merasa bersalah, di saat kau mengatakan "madang meneh? Mbok wes, klambi-mu mengko sesak kabeh, kapok-o" di saat itulah hatiku rasanya sakit. Sungguh.
Setiap malam aku berpikir, apakah dengan aku kurus dan cantik--aku bisa di berikan pujian? Apakah dengan aku yang memiliki kulit putih dan wajah yang rupawan bisa membuat semua orang menghargai aku?
Di sekolah. Manik mataku dapat melihat banyaknya perempuan cantik dan mempesona, mereka di lihat layaknya seorang putri. Namun sejerat penglihatan-ku yang lebih teliti, menyadari bahwa pandangan orang lain jika melihat perempuan jelek itu bagaikan sebuah 'Babi hutan yang sedang berkeliaran'. Namun bisa saja pemikiranku salah, tetapi bisa saja pemikiranku benar.
「Pertanyaan」
Dunia jahat, yaa? Semua orang memandang-ku layaknya Babi hutan yang sedang berkeliaran, mungkin saja itu adalah pemikiranku? Apakah sepantasnya aku harus menjadi cantik dan kurus terlebih dahulu, maka aku akan di hargai?