s5El8ly7KwEr9eN97

「 _The End_ 」
          	「 _Berakhir_ 」
          	
          	Aku harap secepatnya aku dapat mengakhiri rasa sakit ini, hidup di dunia ternyata adalah hal yang hanya membuatku sakit. Sakit mental, hati, fisik dan psikologis.
          	
          	Inginku mengakhiri hidupku, namun teringat bahwa ada banyak hal yang menungguku di depan sana. Terlalu banyak dosa yang telahku berbuat, telah banyak kesalahan yang telah aku lakukan.
          	
          	Bisakah Allah mengakhiri semua ini? Aku capek..

s5El8ly7KwEr9eN97

「 _The End_ 」
          「 _Berakhir_ 」
          
          Aku harap secepatnya aku dapat mengakhiri rasa sakit ini, hidup di dunia ternyata adalah hal yang hanya membuatku sakit. Sakit mental, hati, fisik dan psikologis.
          
          Inginku mengakhiri hidupku, namun teringat bahwa ada banyak hal yang menungguku di depan sana. Terlalu banyak dosa yang telahku berbuat, telah banyak kesalahan yang telah aku lakukan.
          
          Bisakah Allah mengakhiri semua ini? Aku capek..

s5El8ly7KwEr9eN97

『Paragraf kesan』
          
          > untuk ibuku tersayang
          
          Halo, Ibu. Inginkah kamu mengetahui isi hatiku? Jika kamu menginginkan tersebut, maka biarkan aku menjelaskan-nya secara rinci.
          
          < Ibu. Engkau adalah satu-satunya insan indah yang melihatku, memperhatikan aku selain Tuhan yang Maha Esa. Ketahuilah bahwa ada beberapa perkataan-mu yang membuatku menjadi seorang yang selalu merasa bersalah, di saat kau mengatakan "madang meneh? Mbok wes, klambi-mu mengko sesak kabeh, kapok-o" di saat itulah hatiku rasanya sakit. Sungguh.
          
          Setiap malam aku berpikir, apakah dengan aku kurus dan cantik--aku bisa di berikan pujian? Apakah dengan aku yang memiliki kulit putih dan wajah yang rupawan bisa membuat semua orang menghargai aku?
          
          Di sekolah. Manik mataku dapat melihat banyaknya perempuan cantik dan mempesona, mereka di lihat layaknya seorang putri. Namun sejerat penglihatan-ku yang lebih teliti, menyadari bahwa pandangan orang lain jika melihat perempuan jelek itu bagaikan sebuah 'Babi hutan yang sedang berkeliaran'. Namun bisa saja pemikiranku salah, tetapi bisa saja pemikiranku benar.
          
          「Pertanyaan」
          
          Dunia jahat, yaa? Semua orang memandang-ku layaknya Babi hutan yang sedang berkeliaran, mungkin saja itu adalah pemikiranku? Apakah sepantasnya aku harus menjadi cantik dan kurus terlebih dahulu, maka aku akan di hargai?

s5El8ly7KwEr9eN97

『Paragraf kesan』
          
          > untuk ayahku tersayang
          
          Halo, Ayah. Apakah kamu ingin mengetahui isi hatiku? Jika kau menginginkan-nya, aku akan memberitahukan-mu secara rinci.
          
          < Ayah. Kamu tau keadaan mental dan hatiku tatkala bibirmu mengucapkan sepatah kata "kowe iki di bully gara-gara turu teros nang sekolahan" (?). Aku mengakui bahwa aku memang sering tidur pada pembelajaran sekolahan, namun kata-kata itu selalu terngiang-ngiang di benak-ku. >
          
          Terkadang aku berpikir, apakah dengan aku mendapatkan ranking 1 bisa membuat Ayah sayang padaku? Apakah dengan mendapatkan ranking 1 aku bisa mendengar pujian dari Ayah? Namun, pada kenyataannya itu adalah sebuah kesalahan.
          
          「Pertanyaan」
          
          Apa yang perlu aku lakukan demi mendapatkan perhatian penuh, pujian, apresiasi dan kasih sayang yang lebih dari sekedar di beri makan oleh Ayah?

s5El8ly7KwEr9eN97

Setiap saat aku mengingat semua perkataanmu, bahkan aku selalu berusaha bahwa aku bisa menentang semua yang engkau katakan dan menganggap perkataan-mu itu salah.
          
          Ketahuilah bahwa aku selalu berjuang dan melakukan apapun itu demi membuktikan bahwa perkataan tersebut salah, walaupun harus mengorbankan nyawaku sekalipun.
          
          Ayah, ibu. Maafkan aku yang tak sehebat anak lainnya, maafkan aku ini yang tak memiliki bakat apapun untuk di banggakan. Aku akan selalu berjuang, demi mewujudkan semua keinginanku.
          
          Ada kala dimana perkataan Ayah dan Ibu itu membuatku sakit hati, namun ada kala dimana perkataan kalian membuatku bahagia. Setiap detik aku memikirkan perkataan Ayah dan Ibu, hingga pada akhirnya air mataku berlinang keluar dari mataku begitu saja.
          
          Aku mengerti, aku tau bahwa aku salah. Aku memang anak yang tidak pernah bisa membanggakan kedua orang tuaku, sama seperti yang kalian katakan.