safeerasyarif

Perkenalan itu berawal dari formalitas.
          Ikatan itu awalnya hanya sebuah note yang tertempel setelah cucumu menikahiku.
          Tapi rasa sayang yang kamu curahkan terasa sampai ke relung jiwaku.
          Bukan aku tak pernah menerima kasih sayang sebelumnya.
          Tapi untuk orang yang baru aku kenal, kamu sungguh luar biasa.
          Semenjak kepergianmu, entah kenapa dunia terasa berat.
          Sejenak mengingatmu pun sanggup meluruhkan tangisku.
          Aku tahu aku salah.
          Maaf Mbah.. aku belum bisa sekuat dirimu.
          

Semuanya cuma titipan, for sure..
          Rasa terlalu memiliki akan menimbulkan rasa kecewa yang sangat mendalam 

Hello, me?
          Wkwkwk
          
          I am really have a big smile now because of reading old me post some shit in this site 
          That's so cool, how I survive till this day is so georgeous. If Allah not with me, I am probably ended mylife at that time. And I don't want to remember that  bad memories. I just want to rebuild "me" again.
          
          Runtuh itu boleh, semua orang pasti merasakannya. Tapi nggak boleh berlarut-larut.
          
          Allah gives me pain, because Allah want me to grow.
          
          Sorry, me.
          I ever treat you bad.
          I underestimate you and many other bad things I do to you.
          I will try my best right now, to fulfill your good energy again.
          I will stop to blame others as a trouble maker in my life.
          I will continue my life.
          I will increase my taat, with sholat as soon as I hear adzan, stop talking others. And I might be start from that 2 first.
          I love myself.

Sabar, sesuatu yang masih jadi misteri apa definisinya. Saat aku berkata sabar pun syaraf otakku masih bertanya, sabar artinya apa? Harus selalu sabar kah?
          
          Jika sabar itu berpikir dewasa, lantas pijakan mana yang aku pilih untuk menggapainya. Saat semua aku merasa hampa saja..
          
          Mengecap pahit, mencekat saat di telan.. terpaksa menjalani tapi pasti Allah menemani.

Budi luhur sabar menanti akhir
          Allah meyakinkanku untuk bertahan
          Derajat insya Allah akan di tinggikan
          Pergi bukan pilihan
          Menangis sudah tidak jaman
          Menahan segala sesak nun pengap
          Beristighfar semampunya
          
          Bukan sedang tidak bersyukur
          Kadang suka pikir negatif pada diri
          Sebab merasa tahan beban sendiri
          Feels worry everytime I wanna talk to other
          Afraid to their respons
          
          Semuanya,maafkan atas apa yang aku tuliskan
          Karena itu yang nyatanya aku rasakan
          
          Aku sepi

Hello, me?
          How are you?

Mulut ini.. yang hobi banget ndremimil dimanapun aku berada..
          Badan ini.. yang selalu pencilatan kaya cacing kepanasan..
          Kalau orang sekitar jeli.. itu hanyalah semacam lapisan pelindung yang sengaja aku ciptakan untuk melindungiku dari luar..
          Harapku.. dimasa depan akan ada seseorang yang mampu menembus lapisan itu tanpa meninggalkan luka sedikitpun..
          Mustahil?
          Iya memang..
          Tapi tidak bagiku..
          Seseorang itu adalah dia yang mampu membungkam mulutku lewat apa-apa yang dia ceritakan padaku.. dia yang bisa membuatku terlena dengan apa yang dia kisahkan padaku
          Seseorang itu adalah dia yang mampu meredam sikap pencilatanku lewat caranya memperlakukanku.. dengan sikap lembutnya.. tubuh hangatnya yang selalu aku rindukan sebagai tempat kembali untuk meredam apapun yang tengah aku rasa.. membuatku kembali ke rasa nyaman tanpa cara yang berlebihan
          .
          Aku menunggu..
          Dalam isyarat yang yang tdk aku tampakkan..
          Aku menanti..
          Menantang batas ruang dan waktu..
          Sampai nantinya kita akan di pertemukan..