santuy_ara

tulisan tulisan yang nyaris berkarat akhirnya w publish ulang dengan ide yg fresh. semoga bisa kelar wehhhh

santuy_ara

Menghakimi kesalahan orang lain di masa lalu itu salah besar. Salah besar. Karena kita tidak pernah tahu bagaimana perjuangan orang itu untuk bangkit, memaafkan dan menerima diri sendiri, lalu memperbaiki.
          
          Namun, bukan berarti kita harus menutup mata atas kesalahan 'kita sendiri' di masa lalu. Terkadang, kita baru menyadari bahwa itu adalah sebuah kesalahan setelah dampaknya kita rasakan sendiri.
          
          Bukankah kesalahan adalah pelajaran? Pelajaran yang kita dapat seharusnya bisa mencegah kita melakukan hal yang sama di hari ini dan masa depan.
          
          Itu kalau aku.

santuy_ara

btw, kemarin habis beberes buku-buku sekolah dan ketemu beberapa tulisan-tulisan 'alay' yang keren pada masanya! HUHA

santuy_ara

Terutama buat kalian yang tulisan-tulisannya terpatri di halaman belakang buku sekolahku..HEHEHEHE
Reply

santuy_ara

Thx teruntuk teman temanku di masa lalu yang sampe sekarang ga pernah ninggalin aku. Wuf u ALL
Reply

santuy_ara

terus ada juga tulisannya dia yang kesannya sih gabut juga. kami menuhin dua halaman belakang bukuku dengan quotes motivasi ala-ala zaman SMA. Sebenernya dia yang banyak nulis quotes-nya, aku mah cuma nulis satu kata yang sama yaitu 'FANS' / 'MY FANS' di beberapa tempat kosong. oh, ada juga aku ngatain dia 'anjay' HAHAHA KAMI GAJE BGT DAH
            Satu tulisan dia yang masih relate sama kehidupanku saat ini adalah : "Hadapi dengan senyuman."
            Kenapa kalimat itu? Ya karena dia bener. Ketika aku sedang ada problem, 'yaaaa senyumin aja'.. ketika aku siap, ya aku tinggal cerita. Wkwkkw thx u loh
Reply

santuy_ara

ketahuilah bahwa kita kudu kuat hati ketika ngomong sama orang yang konsentrasinya kurang. bisa-bisa kita ngomong begini, dia kira begindang. maksud kita A, dia kira Z. mending kalo pemikirannya positif, lah ini seringnya engga dan malah sangat bertolak belakang. mending kalo omongan kita itu buat dia sendiri, lah kalo buat disebar-sebar. yang jelek namanya siapa? YA KITA. AHGHH, POKOKNYA SUSAH DAH

santuy_ara

kuat hati aja. jangan dijauhi.
Reply

santuy_ara

Aku lebih suka diam, membiarkan orang berspekulasi tentang bagaimana diriku, pilihanku, atau alasanku melakukan sesuatu. Daripada harus bersusah payah menjelaskan pada merekaㅡyang sama sekali tidak mau memahami.

santuy_ara

Kayaknya, pola pikir itu terbentuk dan berkembang seiring berjalannya waktu, sesuai dengan lingkungan, dan situasinya. Mungkin itu sebabnya orang-orang punya pandangan yang berbeda terhadap sesuatu.
            
            Bisa jadi, kalau 'dia' mengalami atau mempelajari sesuatu yang mirip dengan yang aku alami dan pelajari, mungkin kami akan sepemikiran. Begitu juga jika aku mengalami situasi yang mirip dengannya.
            
            Ya, ini tentang saling memahami antar sesama manusia sih.
Reply

santuy_ara

Kita menyadari bahwa sebuah jalan tidak akan selalu lurus. Akan selalu ada cabang dan pilihan, mau ke mana kita dan orang-orang. Lurus? Belok kanan? Atau kiri?
            
            Kita gak bisa menuntut orang mengikuti jalan yang kita pilih, atau sedikitnya memahami apa yang kita pikirkan. Toh, kita hanya merasa bahwa pilihan kita itu benar, sedangkan belum tentu begitu di mata Tuhan.
            
            Siapa tahu, justru mereka lah yang benar, kita yang menyimpang. Lagipula, hidup bukan hanya tentang benar dan salah sih.
Reply

santuy_ara

It's okay to be different. Satu yang paling penting adalah berusaha agar apa yang kulakukan tidak akan menyakiti orang lain.
Reply