AzkiUbaidillah

"Ka,"
          
          "Hm,"
          
          "Jangan bilang lo suka ya, ama Rana?"
          
          "Lo gak inget, dulu Gue pernah bilang apa?"
          
          "Inget sih Ka, tapi siapa tau aja Lo bisa luluh sama Rana, terus berubah fikiran gara-gara dia. "
          
          "Hhh, mustahil."
          
          Begitu, keyakinan seorang cowok dingin anti cewek cantik itu. Bukan tanpa alasan, seorang Arka Airlangga enggan berdekatan dengan cewek bertipe cantik dan bertubuh pendek. Ia punya alasan tersendiri, alasan yang membuatnya benar-benar tak menyukai cewek itu, cewek yang tiba-tiba menyatakan rasa padanya di keramaian tak terkira. Tak cukup sampai disitu, cewek itu bahkan menantangnya, dengan lantang berani meminta kesempatan meluluhkan hatinya. 
          
          Mampukah Rana, si cantik yang sayangnya berotak dibawah rata-rata itu menaklukan Arka? Lalu bagaimana ia mengatasi kekurangan mutlaknya itu, sedang cowok yang hendak ia gapai adalah perwakilan suatu kata yang langka, yaitu sempurna.
          
          Mampir yuk, dan nikmati kisah cinta masa SMA ini. 
          
          https://www.wattpad.com/story/308382341?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=AzkiUbaidillah&wp_originator=6dAflcxxg4pPt25u2%2BZ5JX93LLMNJb9MueE6equVXC9o76JzQRojWzuD1F%2FezhRkF0qVTSl1QRbS2%2FHDhb%2BGPZwwd1F0ATUL1JME2v%2FU3dgpAqAUo3YhFya3jYfVGTw3

Kunilkunil965

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice