“Dengar ya, Panji Arya Pamungkas,” kupukul-pukul jidatnya dengan satu telunjukku, aku sampai berjinjit untuk melakukannya. “Di zamanku tidak ada anak perempuan yang membayar apa yang mereka beli sementara ada anak laki-laki di samping mereka. Karena itu dianggap tidak sopan. Lagipula aku tidak mempunyai uang sepeserpun dan tidak tahu mata uang apa yang berlaku di sini. Ingat, aku ini seorang tamu. Jamulah sedikit tamumu ini. Kau kan bisa mendapatkan uang kembali dengan menjual hewan hasil buruanmu. Jadi itu bukan masalah besar untukmu. Kau paham bukan?”
Nara memaksa Arya untuk kulineran di Pasar Rakyat. Apakah ia berhasil membujuknya? Dan di sana Nara menemukan jika gadis-gadis di sana memandangnya dengan pandangan yang aneh. Ada apa, sih?
https://www.wattpad.com/story/125328556