Megautamii10

Halo kakak
          Suka baca cerita? Coba mampir ke ceritaku yuk
          Siapa tau kecantol hehehe
          
          
          
          "Moz..." Ucapan Kiara terhenti bersamaan dengan tiba-tibanya Moza berhenti.
          
          Lelaki itu langsung meremas lengan Kiara. "Awwh...shh, Moza lepasin sakit."
          
          "Kamu ini kenapa sih?!" Kiara sedikit menggertak. 
          
          Moza tertawa. "Bisa-bisanya ya kamu nanya aku itu kenapa? Seharusnya aku yang nanya itu ke kamu."
          
          Kiara mengernyitkan dahinya. "Maksudnya?"
          
          Moza menarik pinggang ramping Kiara. Kini tak ada jarak yang membatasi mereka. "Kamu itu istri aku!" Kiara terdiam menatap Moza. 
          
          "Aku gak mau istriku deket sama pria lain."
          
          "Aku gak suka liat kamu mesra sama pria lain, sekalipun itu Rizky!"
          
          "Za..." Lirih Kiara.
          
          "Aku cemburu, Ra." 
          
           *Deg!* 
          
          Pernyataan itu membuat Kiara tercengang. Ia tak menyangka jika Moza akan mengatakan hal itu.
          
          Moza tersenyum masam. "Aku yang bodoh di sini," 
          
          "Aku pikir kamu beneran perhatian sama aku, peduli sama aku. Sampai aku menaruh perasaan padamu karena hal itu, memberikan perhatian khusus dan mencintaimu."
          
          "Tapi nyatanya, tidak seperti itu. Aku salah. Kamu gak peka sama perasaan aku. Kamu juga gak bener-bener peduli. Malah kamu nyakitin perasaan aku dan gak menghargai cintaku."
          
          Moza langsung menghempaskan tubuh Kiara membuat gadis itu sedikit terhuyung. "Kiara!" Rizky dengan sigap menangkap tubuh Kiara. 
          
          
          https://www.wattpad.com/story/282048966?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_reading&wp_page=reading&wp_uname=Megautamii10&wp_originator=Ozjf8sPp5ngQDpBzCicF%2B8zJdP6xkzVTj%2BFZn9Ef9zg4aHs2TyTh7Ok9f845znQmxDTZWIi09rbrUsyGhJsUGYmhyZ8JHRIoUzmBYdZ3pELWkLbFtw5Nz9x6YskYsGKL

shillooohh

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice