Bahagia yang aku yakini, saat ini ternyata berbeda dengan bahagia yang dia yakini.
Agak menyedihkan, tapi apalah dayaku.
Hatiku telah sepenuhnya miliknya.
Namun tdk hatinya, hatinya bukanlah milikku seutuhnya
Bahagia yang aku yakini, saat ini ternyata berbeda dengan bahagia yang dia yakini.
Agak menyedihkan, tapi apalah dayaku.
Hatiku telah sepenuhnya miliknya.
Namun tdk hatinya, hatinya bukanlah milikku seutuhnya
Pada akhirnya, yg ku takutkan terjadi juga.
Aku bukan lagi menjadi penawar dari capek yg dia rasakan.
Aku tidak lagi menjadi sesuatu yang ditatapnya dengan penuh cinta.
Aku tidak lagi menjadi alasannya untuk tersenyum.
Pada akhirnya aku hanya akan sendirian, berteman sepi.
Meratapi kebodohanku.