setitik_nadir

Aku tumbuh pada tempat di mana hatiku ditanam. Aku disirami dengan peluh penuh air mata suka cita juga duka cita. Di pupuk dengan rindu, agar aku bertumbuh dan membiak. Aku dilindung dari cuaca mendung maupun terik yang kadang tak membaik. Lalu aku berbunga, tak jarang ada yang sentuh duriku. Hingga aku menelusup darahnya, lalu kita mendarah nadi. Lalu kita, menjadi bagian utuh.
          	
          	Serupa hujan.
          	Kau dijatuhkan ke bumi bertubi-tubi,
          	untuk sejukkan gersangnya dahaga rinduku.
          	
          	Nadir adalah babak baru mendera.kata dari goresan.frasa. Setelah pamit, kami memulai kelahiran baru dalam artian perubahan nama pena dengan pemaknaan yang lebih dalam lagi tentang literasi. Memang goresan.frasa telah banyak memberikan pembelajaran dan juga teman-teman, baik penikmat maupun sesama pegiat.
          	
          	Seni, terutama sastra tak hanya terpaut tentang estetika, dialektika maupun retorika. Lebih dari itu, sastra terikat dengan moralitas. Sebagai pelaku atau pegiat sastra, kita didapuk sebagai mandataris pembawa pesan kehidupan dan cinta kasih. Secara moril kita bertanggungjawab penuh atas pembaca yang menikmati karya kita tentang bagaimana mereka menafsirkan, memaknakan bahkan mengimplementasikan dalam kehidupan selaku manusia.
          	
          	Terima kasih dan salam kenal kembali.
          	Nadir, mendera.kata. 

aileailekhaa

Hai, Kak. Aku izin promosi di sini, yaa?
          ________________________________________________
          
          Siapa yang tak mengenal megahnya Candi Kalasan,  monument agung yang menjulang tinggi, menyimpan jejak peradaban Nusantara?  Namun,  adakah yang pernah membayangkan  bahwa di bawah  bangunan  bersejarah  itu  tersembunyi  suatu  portal,  pintu  menuju  dunia  lain  yang  hanya  terbuka  bagi  orang-orang  terpilih?
           
          Agelia Mahasadira,  gadis  yang  seakan  ditakdirkan  menjalani  hidup  penuh  cobaan,  terjebak  dalam  pusaran  takdir  yang  menyeretnya  ke  zaman  kuno.  Kala  menjelajahi  Candi Kalasan  dalam  perjalanan  liburan untuk menenangkan hati yang terguncang atas kematian orang yang didambakan,  portal itu  beraksi  seolah  menuruti  takdir  yang  telah  ditentukan.
           
          Membawanya  menembus  batas  waktu,  menjejakkan  kakinya  di  zaman  keemasan  kerajaan Mataram Kuno,  dimana  kejayaan  dan  kekejaman  berdampingan.  Di  sana  bertahta  Sri  Mahārāja  Rakai  Pānangkaran  Dyaḥ  Pañcapan,  raja kedua kerajaan Mataram Kuno yang  terkenal  akan  kebijaksanaan  dan  kekejamannya.
           
          Astaga,  siapa  yang  menyangka  dua  jiwa  dari  zaman  yang  berbeda  akan  terikat  dalam  satu  takdir?!
          
          https://www.wattpad.com/story/381053054

setitik_nadir

Aku tumbuh pada tempat di mana hatiku ditanam. Aku disirami dengan peluh penuh air mata suka cita juga duka cita. Di pupuk dengan rindu, agar aku bertumbuh dan membiak. Aku dilindung dari cuaca mendung maupun terik yang kadang tak membaik. Lalu aku berbunga, tak jarang ada yang sentuh duriku. Hingga aku menelusup darahnya, lalu kita mendarah nadi. Lalu kita, menjadi bagian utuh.
          
          Serupa hujan.
          Kau dijatuhkan ke bumi bertubi-tubi,
          untuk sejukkan gersangnya dahaga rinduku.
          
          Nadir adalah babak baru mendera.kata dari goresan.frasa. Setelah pamit, kami memulai kelahiran baru dalam artian perubahan nama pena dengan pemaknaan yang lebih dalam lagi tentang literasi. Memang goresan.frasa telah banyak memberikan pembelajaran dan juga teman-teman, baik penikmat maupun sesama pegiat.
          
          Seni, terutama sastra tak hanya terpaut tentang estetika, dialektika maupun retorika. Lebih dari itu, sastra terikat dengan moralitas. Sebagai pelaku atau pegiat sastra, kita didapuk sebagai mandataris pembawa pesan kehidupan dan cinta kasih. Secara moril kita bertanggungjawab penuh atas pembaca yang menikmati karya kita tentang bagaimana mereka menafsirkan, memaknakan bahkan mengimplementasikan dalam kehidupan selaku manusia.
          
          Terima kasih dan salam kenal kembali.
          Nadir, mendera.kata.