sipatt19

Hi kak,permisi boleh mampir?
          Mungkin aja suka?
          Terima kasih☺️
          
          https://www.wattpad.com/story/315653193?utm_source=ios&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=inyours_&wp_originator=vlm3Yonl1Iupo7uthNWdxndaGqme0Kc9ZAYhG%2BxHlPNxAxVkrEhMKwNzY5ptsVfeOLt%2FYeCmLUqcNyWNCGcfOQ%2BmGx%2Bi6TCR49SVI0ji6%2BcsrP6H69DDI1IUvQtdWBYO

Follback 

Hai beb!
          Mampir di story ku yuk
          
          https://my.w.tt/DAw3bWK4u9
          https://my.w.tt/NsKhnRLTzab
          Ask me for feedback or follback :)

Jangan lupa mampirrrr yaaa readerssss kuuu❤️❤️❤️❤️❤️

“Itu siapa bang?” tanyaku sambil menunjuk orang yang sedang berjalan mengendap-endap di belakang bang Arlan, yang tengah memasang patokan-patokan untuk tenda. Dia tinggi kurus dan mengenakkan pakaian serba merah bahkan sampai kepada penutup wajahnya pun berwarna merah. Dan jangan lupakan sebalok kayu yang berada di tangannya.
          
          “ARLAN AWAS!” dari sampingku, bang Arnald berteriak, yang membuatku tersentak, kaget. Namun sepertinya terlambat, karena ia telah berhasil memukul kepala bang Arlan dengan balok yang ia pegang, tampaknya keras, karena bang Arlan langsung pingsan di buatnya.
          
          Mendengar teriakan dan suara pukulan, semuanya langsung menoleh ke arah sumber suara. Sedangkan aku langsung mematung di tempat.
          
          “Anjing lo! BANGSAT!” dan aku kembali tersentak kala mendengar bang Izzie, sahabat sekaligus teman karib bang Arlan berlari menuju pria berbaju merah yang masih memegang balok kayu itu, di ikuti juga oleh bang Arkan, kembaran bang Arlan, yang berlari menuju pria berbaju merah dengan keadaan basah kuyup, karena tadi ia menyelam untuk mengambil beberapa ikan.
          
          “Ra, Ntan takut,” di sampingku Intan berbisik dengan tubuh yang bergetar hebat, sama seperti ku. Namun aku sungguh tak berani melakukan apa-apa bahkan hanya untuk mengeluarkan suara.
          
          “Ara, Intan dengarin abang. Kalian jangan panik dan jangan lari kemana-mana, tetap di sini. Nanti kalo abang suruh lari, baru kalian lari sekencang mungkin, kearah sana, mengerti?” ujar bang Arnald sambil menunjuk jalan stapak bebatuan yang ada di sebelah timur.
          
          Jujur kata-kata yang di ucapkan oleh bang Arnald tak sepenuhnya ku mengerti, karena aku sibuk memerhatikan betapa bringas nya orang yang berbaju merah tersebut. 
          
          
          
          
          
          
          
          
          Hayyyy guysss,, aku baru updateee,,,,, jangannnn lupa baca yaaaaaa❤️❤️❤️❤️
          
          Love youuuuuuu
          https://my.w.tt/PLqgOC801ab
          
          

Semuanyaaa, jangan lupaa yaa,,, ceritanya udah aku revisiiii.. so jangan lupa mampiirr!❤️love

Ayooooo!!! Jangann lupa mammpiiirrrrrrr semuanyaaaa,,,,, sebelum chapter selanjutnya di uppp,,, ayo semangat 

Jangannn lupaaaaa bacaaaa ceritaaaa akuuu yaaaaaaaa

Hai pagiii,, semuanyaaaa,,,
          Aku baru up Chap baru lo...
           Jangan lupa mampir yaa
          
          https://my.w.tt/GoMDlhFM29

Assalamualaikum Wr. Wb.
          Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, dan selamat malam.
          
          Hai, kapan-kapan mampir yah.
          
          [TAMAT DAN LENGKAP]
          
          ~~~
          
          10 tahun yang lalu, Daniel dan teman-temannya menemukan sebuah rumah tua di tengah-tengah hutan. Batu yang dilemparkan ke sana akan melayang, dan burung yang mati bisa hidup kembali.
          
          Ketika akhirnya mereka tau kalau penghuninya--Pak Kawil--bukanlah manusia dan dia kesepian, Daniel dan lainnya memutuskan untuk bermain bersama di tengah malam. Keputusan yang salah itu menyebabkan Sandra tewas.
          
          Daniel dan semua temannya mencoba untuk melupakan kejadian itu dan melanjutkan hidup dengan normal di jalannya masing-masing. Sampai akhirnya di hari pertama semester baru, mereka kembali mendapatkan teror Pak Kawil. Membuat mereka semua yakin kalau sebenarnya permainan masih berlanjut sampai sekarang.
          
          https://www.wattpad.com/story/236230780