kapikapisa

Hi there! 
          let me introduce my beige's story
          
          Judul Teritori Aries
          
          Genre : Teenfict
          —konten perjodohan, perundungan, jadilah pembaca yang bijak.
          Author : Carolinelss
          
          Aries sudah mati rasa. Baginya, dunia ini terlalu banyak membuatnya kecewa. Gadis pujaan yang selama ini membayanginya terpaksa menyisihkan Luna dari teritorinya. Memaksa Luna mundur walaupun mimpi terlepas dari masa lalu merangsek maju. 
          
          Luna sadar, perkataan Aries sama sekali tidak salah. Bahwa Aries memang lebih baik hidup tanpa dirinya.
          
          Tapi siapa sangka, sekarang di kedua jari manis mereka, terpasang cincin yang harusnya dipakai untuk mereka yang saling mencintai.
          
          Lalu, kenapa, mereka tetap bertahan?
          
          Ikatan masa lalu? Ego yang terlampau tinggi? Atau, dendam pribadi?
          
          https://www.wattpad.com/story/269391442?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=carolinelss&wp_originator=lVihDUFkANYB7sgx%2BYuIxVg9p%2B18RfWFE25ChpgeuNc6hLGbZKVT%2Bm0ihNKo%2FJ1Tx8EhbDuqzGqNISqodYIH%2FDfE0jPebN9Nfrl6kdTMzxe97GCnJgtEH0ZnvTPFLHgH

Dark_Peppermint-_-

Hai Kak, jika berkenan baca ceritaku yuk!
          
          ZeDio and Their Beloved Girl
          
          Cuplikan:
          
          "Mana kacamata lo?"
          
          Nami menoleh tanpa minat. "Di rumah." Lalu kembali fokus pada bukunya.
          
          "Kok gak dipake? Gak rabun?" Zelan sebenarnya tak tahu Nami rabun atau silindris, atau apa pun penyakit matanya. Ia hanya menebak saja. Paling rabun jauh karena kebanyakan orang begitu.
          
          "Gue pake softlens."
          
          Emosi Zelan memuncak. "Softlens?" pekiknya membuat Nami keheranan. "Ngapain lo pake softlens, ha? Lepas!"
          
          Mulut Nami perlahan terbuka. Apa-apaan orang seram satu ini? Dia kira dia siapa sih? Sebisa mungkin Nami berusaha sabar dalam membalas ucapan Zelan yang terdengar seperti pacar posesif yang tak suka kekasihnya berubah karena laki-laki lain itu (hahaha... Nami hampir tertawa memikirkan Zelan adalah kekasihnya, hahaha... benar-benar lucu), "Gue gak bisa lepas."
          
          "Kenapa?" bentak pemuda itu, tak sadar suaranya didengar oleh seisi kelas. Nami yang sadar akan hal itu hendak memberi tahu. Namun Zelan lebih dulu melanjutkan cemburu butanya, "Ah, gue tau! Biar lo bisa bebas kecentilan 'kan?"
          
          Ha? What the....
          
          Nami semakin terperangah, begitu pun yang lain.
          
          "Pokoknya lepas softlens lo! Gue gak suka liatnya. Besok lo harus pake kacamata lagi!"
          
          https://www.wattpad.com/story/160035845