Aku memikirkan permulaan pembicaraan yang tepat dengan Evans yang tengah duduk di hadapanku. Mengingat banyak orang yang ada disini, membuatku curiga kalau ada satu atau dua orang yang ikut menyimak pembicaraan kami.
“Mereka tidak suka menguping.”
Aku mengerjapkan mataku, lalu berdehem,“Ini tentang Anna.”
Evans tidak merespon, gestur tubuhnya menunjukan bahwa ia sedang mendengarkanku.
“Beberapa hari yang lalu, ia menceritakan tentang kehidupannya. Ia bercerita tentang orang tuanya yang meninggal ketika ia berumur 7 tahun, dan ia menemuka seseorang yang dicintainya. Aku rasa itulah hal yang paling membedakan, aku dengan Anna,” aku menyesap minumanku pelan.
“Aku rasa Anna tidak akan menginginkannya. Maksudku..” aku mengenghentikan perkataanku, ragu
Selamat membaca Hopeless to Happiness selengkapnya yaa :))
Ps: Kalau blm baca part sebelumnya, silahkan baca juga ;)