"ah, bohong lo anying, jaman gini mana ada penyihir," kata lucas sambil ketawa denger dongeng yang dibicarakan mingi.
"lo ga percaya?" tanya changbin dengan alis terangkat.
lucas cuma ngangkat bahunya acuh ga acuh sambil jawab, "enggak," dengan nada lempeng.
lagian, jaman modern gini mana ada yang begituan ril nyata di depan mata, kan? ah si mingi ini emang ada-ada aja deh bikin lucas pengen ketawa.
tapi beberapa jam kemudian, rasa pengen ketawanya diganti dengan perasaan kaget dan takut karena gimana engga, sepulang dia dari tongkrongan di atas kepalanya ada orang terbang pake sapu lidi.
awalnya lucas ga percaya, ah paling itu mah cuma halusinasinya aja, kan?
sampe akhirnya penyihir itu terbang di sebelah lucas yang sekarang nyawanya udah ilang.
"kenapa kaget? katanya ga percaya kalo penyihir ada?" penyihir itu menyeringai, lebar banget sampe lucas khawatir kedua bibirnya sobek.
si jangkung berkedip, jantungnya berdetak kencang dan tangannya gemeteran begitu dia sadar kalo penyihir itu adalah mark, temen tongkrongannya sekaligus orang yang lucas sukai selama ini.
dan kalo kalian percaya cerita ini bakal berakhir bahagia, kalian bener.
nyatanya, mark meninggal di tangan lucas setelah dia penggal kepalanya karena demi apapun, lucas benci penyihir.