snoopymartin

Semua orang sibuk ingin mencari undertone ungu biar dibilang putih.
          	Aku gak perlu mencarinya.
          	Aku sudah punya ‘ungu’ di bawah kulitku, tapi bukan karena cantik.
          	Bukan karena estetik.
          	
          	Ungu itu datang saat tubuhku kehabisan darah.
          	Ketika anemia menyapaku, aku berubah.
          	Kulitku memucat, nadiku ungu, dan mataku kehilangan cahaya.
          	Bahkan kukuku pun ikut berpartisipasi, berubah putih seolah ikut menyerah.
          	
          	Tapi aku bukan vampir.
          	Vampir takut matahari, sedangkan aku membutuhkannya untuk tetap hidup.
          	Vampir memilih darah segar, sedangkan aku diberi kantong darah yang tak bisa kutolak.
          	Dan percaya padaku, darah tidak pernah terasa seenak itu.
          	
          	Ruam merah yang perih, sesak nafas yang menyakitkan, atau air mata yang jatuh. 
          	
          	Belum lagi jika stok kantong darah rumah sakit sedang kosong :/
          	
          	Lucu ya, orang lain ingin terlihat lebih putih, sedangkan aku berharap punya sedikit warna.
          	Sedikit saja merah di pipi, tanpa harus berbaring di ranjang rumah sakit.
          	Sedikit saja energi, tanpa harus dihantui angka HB yang selalu terlalu rendah.
          	
          	Setiap kali aku merasa sedikit lebih baik, anemia datang lagi, mengingatkanku siapa aku.
          	
          	Jadi, kalau kamu berpikir hidupku menarik seperti cerita vampir,
          	Coba saja bertukar posisi denganku sehari.
          	Rasakan bagaimana rasanya hidup dengan tubuh yang tidak pernah benar-benar utuh.
          	
          	Aku janji, kamu pasti akan merindukan darahmu sendiri.

snoopymartin

Semua orang sibuk ingin mencari undertone ungu biar dibilang putih.
          Aku gak perlu mencarinya.
          Aku sudah punya ‘ungu’ di bawah kulitku, tapi bukan karena cantik.
          Bukan karena estetik.
          
          Ungu itu datang saat tubuhku kehabisan darah.
          Ketika anemia menyapaku, aku berubah.
          Kulitku memucat, nadiku ungu, dan mataku kehilangan cahaya.
          Bahkan kukuku pun ikut berpartisipasi, berubah putih seolah ikut menyerah.
          
          Tapi aku bukan vampir.
          Vampir takut matahari, sedangkan aku membutuhkannya untuk tetap hidup.
          Vampir memilih darah segar, sedangkan aku diberi kantong darah yang tak bisa kutolak.
          Dan percaya padaku, darah tidak pernah terasa seenak itu.
          
          Ruam merah yang perih, sesak nafas yang menyakitkan, atau air mata yang jatuh. 
          
          Belum lagi jika stok kantong darah rumah sakit sedang kosong :/
          
          Lucu ya, orang lain ingin terlihat lebih putih, sedangkan aku berharap punya sedikit warna.
          Sedikit saja merah di pipi, tanpa harus berbaring di ranjang rumah sakit.
          Sedikit saja energi, tanpa harus dihantui angka HB yang selalu terlalu rendah.
          
          Setiap kali aku merasa sedikit lebih baik, anemia datang lagi, mengingatkanku siapa aku.
          
          Jadi, kalau kamu berpikir hidupku menarik seperti cerita vampir,
          Coba saja bertukar posisi denganku sehari.
          Rasakan bagaimana rasanya hidup dengan tubuh yang tidak pernah benar-benar utuh.
          
          Aku janji, kamu pasti akan merindukan darahmu sendiri.

snoopymartin

Halo, setelah sekian lama akhirnya aku mencoba untuk menulis lagi. Meskipun, bukan dalam versi terbaik. Akhir-akhir ini aku sedang dihujani masalah kesehatan. Tahun lalu, aku di diagnosa memiliki kista, lalu tiba-tiba katakanlah kista itu menghilang dengan sendirinya. Kini, aku bertarung dengan masalah rahim. 
          
          Kalian pernah nonton The Vampire Diaries atau The Originals? Iya, acara televisi yang berisi mengenai vampir meminum darah manusia. Aku cukup familiar dengan kantong darah yang mereka hisap. Karena aku hampir setiap bulan (aku harap bisa berhenti) melihatnya.
          
          Aku gak tau sejak kapan aku mulai benci warna merah. Merah adalah warna signature milikku. Warna yang nyentrik, selalu berani, unik, dan disukai banyak orang. Namun, sekarang berubah. Warna merah hanya mengingatkanku pada darah. Darah ku. 
          
          Darah yang dicek berkali-kali.
          Darah yang harus naik HB-nya.
          Darah yang bikin aku dibilang “mirip vampir” karena pucatnya.
          
          Sakit.
          Lelah.
          Tusukan jarum itu bukan lagi hal yang luar biasa.
          
          Kalau aku bisa request ke Tuhan, aku gak akan minta kekuatan super.
          Aku cuma mau punya darah yang cukup.
          Cukup buat lari tanpa hampir pingsan.
          Cukup buat gak lagi dihantui jarum suntik.
          Cukup buat berhenti mengonsumsi begitu banyak obat-obatan.
          Cukup buat berhenti mengalami vertigo.
          
          Aku mungkin belum bisa lepas dari penyakit ku sekarang ini...
          Tapi setidaknya, aku masih bisa nulis di sini.
          Karena kalau gak ada yang bisa denger aku di dunia nyata,
          Mungkin kata-kata ini bisa jadi suara kecil di dunia maya.

hakav_M3

@ snoopymartin  Semangat! Karena yang kita miliki dan dapat diandalkan itu hanya diri sendiri, peluk jauh Ka
Reply

snoopymartin

Tadi aku membaca sebuah opini menarik di sebuah platform menulis, membahas tren cerita di Wattpad yang dianggap semakin membosankan dan mudah ditebak. 
          
          Awalnya aku setuju, karena memang banyak cerita yang terasa repetitif. Tapi, kalau dipikir-pikir lagi, apakah semua seperti itu? Tidak juga. 
          
          Aku belakangan ini justru sering menemukan tulisan-tulisan berkualitas di Wattpad, terutama yang ditulis dalam bahasa Inggris. Rasanya seperti menemukan harta karun! Bahkan, aku jadi tidak perlu berusah payah menabung ratusan duit untuk menikmati karya sastra Rusia, karena ada beberapa cerita yang menyajikan hal serupa.
          
          Namun, satu hal yang tidak bisa disangkal adalah banyaknya konten 21+ yang bertebaran di Wattpad. 
          
          Ini menjadi fakta yang tidak terelakkan. Tapi pertanyaannya, kenapa? Apa yang mendorong tren seperti ini? Ke mana perginya cerita-cerita dengan ide-ide segar dan berbagai genre yang dulu membuat Wattpad begitu menarik? 
          
          Apakah ini cerminan dari selera pembaca sekarang, ataukah ada sesuatu yang salah dengan cara platform ini berkembang? Mari kita pikirkan bersama—bukankah kita, sebagai pembaca dan penulis, juga memiliki tanggung jawab untuk menciptakan ekosistem literasi yang lebih beragam dan bermutu?
          
          

LifeofGreen

@ snoopymartin  betul banget kak. Ini fakta yang tidak terelakkan. Kenapa?
Reply

COUND7

 @ snoopymartin  kak cerita coba baca cerita baruku
Reply

SaiphBaran

@ snoopymartin  mungkin sedang musimnya. Hujan terus pikiran jadi ngeres. Efek global warming? 
Reply

snoopymartin

Hai, teman-temanku dan para pembaca setiaku! ✨
          
          Aku ingin mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan kalian selama ini. Rasanya luar biasa bisa berbagi cerita dan mendapatkan semangat dari kalian semua 
          
          Aku punya ide menarik nih, kalau aku berhasil mencapai 500 followers, aku akan membuat sesuatu spesial untuk kalian! 
           Polling cerita bonus?
           Q&A seru soal karakter favorit?
          
          Tulis ide kalian di kolom komentar ya, aku ingin tahu apa yang kalian inginkan! ✍️
          
          Sekali lagi, terima kasih sudah menjadi bagian dari perjalanan ini. Kalian adalah alasan aku terus menulis 
          
          Salam hangat,
          Snoopymartin