shbakri

Bismillah. Izin untuk mempromosikan cerita barangkali tertarik, hehe. Boleh dihapus apabila mengganggu kenyamanan.
          
          Judulnya Polimagination. Bukan kisah klasik antara seorang gus yang menikah dengan santri abdi ndalem. Biarkan osean yang bercerita karena orang-orang tidak pernah mengetahui isinya, tidak dapat menebak besar kecil ombaknya, tapi yang pasti akan sering tenggelam di dalamnya.
          
          Kisahnya ... melawan rasa sakit sendirian. Free membaca jika berkenan, silakan klik link di bawah ini, dan terima kasih atas waktunya.
          
          https://www.wattpad.com/story/275969206?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=syadirabakri&wp_originator=bZOSlKB%2BvmWopYMl8gBLsOv33C%2Bukig8K45%2BDgTZoXvkA0NLq%2BVszL1GB9WiEb6VwP5%2FuVTPs1G0g7WdlHpEaED%2F6Es0Qjt7z66LGa9Yl6y5%2FJf5R182m%2BmxAFpyRuGF

issetusti

ssadiyah592

@ issetusti  woke jangan lupa di follow ya kak ntar aku follow back 
Reply

dad_aku

Hai kak, kakak suka cerita sad?
          Kalo suka kuy mampir aja^^
          
          
          ***
          
          
          
          
          
          Kehancuran nya memang sudah tertanam di dirinya sejak dini. Dan kini kehancuran yang sebenar nya baru dimulai. Di masa remaja beranjak dewasa ini dirinya harus kuat dengan cobaan-cobaan yang menantinya didepan sana. Yang harusnya di masa-masa ini remaja sepantaran nya bersenang-senang dan mencari jati diri. 
          
          Dirinya harus bertahan untuk kelangsungan hidupnya agar tidak dikatakan lemah. 
          
          Kehancuran yang sebenarnya baru dimulai.
          
          __
          
          
          
          https://www.wattpad.com/story/239799286?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_reading&wp_page=reading_part_end&wp_uname=dad_aku&wp_originator=o2UFHfQSMP%2F2qqciSv5XKy2PzHUSfIyf9hokL6e14F1DoIwcbK0w%2BLB5VgjjL8zLNtyKVvC3CszkXgzoI%2BAipSTRldUNpi4WJHcTDzCGdtu5uBlH5eWJj1e%2BSRuCnepH

ssadiyah592

@ dad_aku  oke
Reply