stefanivikaylie

Wih dah lama ygy gak buka wattpad:v

avystarry

@ stefanivikaylie  whatsup
Reply

orangesunset18

Hallo kak, ceritamu bagus banget♡
          Kalau berkenan, silahkan mampir ke ceritaku juga ya, Kak :D
          Aku terima kritik dan saran yang membangun ♡
          Maaciw
          .
          .
          .
          
          "Gue inget kita pernah ketemu sebelumnya."
          
          Namanya Ayesha Gabriella. Gadis bisu yang tumbuh dewasa tanpa sosok Ibu. Ia lahir dengan berjuta harapan besar yang di berikan oleh Bapaknya.
          
          Hidup yang tadinya sendu karena tak banyak orang yang mau berteman dengannya, kini berubah menjadi berwarna saat datang seorang murid berhijab yang mau menjadi temannya.
          
          Dan... sosok lelaki bertubuh atletis penyuka musik itu juga datang melukiskan memori percikan indah pada hidupnya. 
          
          "Di pikir-pikir, ribet juga setiap gue ngomong dan lo harus nulis jawaban. Gimana cara mudah buat ngatasinnya?"
          
          "Kalau begitu, belajar BISINDO. Karena dengan itu kamu bisa lebih cepat memahami gerakan isyaratku." Jawab Ayesha pada secarik kertas. Ia tersenyum tipis. 
          ---------------------------------
          [Fiksi remaja, Sekolah, Angst]
          ---------------------------------
          Siapin mental, tissue, dan camilan kalian buat baca cerita ini okeyy...
          Buruaan tap link!
          
          https://www.wattpad.com/story/331732263?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info℘_page=story_details_button℘_uname=orangesunset18
          

Rafianjani13

Hello Kak, salam kenal. Bila berkenan, baca cerita 'Cat and Boy', yuk :)
          Blurb:
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidiannya memandang lekat pemandangan danau yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          ♦♦♦     
          Jangan lupa tinggalkan jejak ya, terima kasih♥  Https://www.wattpad.com/story/173217135