Cerita kali ini aku persembahkan, untuk kamu yang selalu merasa tuhan itu tidak adil. Untuk kamu, orang-orang yang selalu merasa perjalanan hidupmu terlalu berat untuk di jalani. Dan teruntuk kamu, yang selalu merasa ... bahwa hatimu telah mati rasa.
Update setiap hari sabtu dan minggu
-Melodi luka yang terabaikan!-
Dunia terlalu ambisi. Dimana sebuah prestasi adalah pencapaian utama bagi keluarga. Dimana pretasi dijadikan tolak ukur kebahagiaan seseorang. Dan menjadi suatu kebanggaan sekaligus perbandingan keluarga mereka dengan keluarga lain.
Disini, seorang anak harus berusaha keras untuk saling berlomba memperebutkan posisi pertama. Mereka diajarkan untuk menggapai segalanya dengan cara apapun.
"Kamu bisa melakukan semua itu, kan? Demi mama?"
"Berhenti mengatakan tidak! Papa dan mama ngga mau denger satu kata itu keluar dari mulut kamu, mengerti?! Kamu mengerti, kan, sayang?"
"Tidak masalah kamu berbuat salah, kamu pasti bisa. Sekalipun kamu harus menyingkirkannya dari kehidupanmu!"
"Lakukan apapun selagi kamu bisa menggapainya!"
"Kebahagiaan bukan hal terpenting. Menjadi orang berprestasi dan berkuasa adalah hal terpenting untuk saat ini."
"Dengan uang, kamu bisa berkuasa, dan kamu bisa melakukan apapun."
"Bukankah seorang ibu bisa melakukan apapun demi anaknya?"
"Baik? Dunia bahkan terlalu kejam untuk semua orang! Satu-satunya cara yang bisa kita lakukan untuk bertahan hidup adalah menjadi orang jahat."
"Tidak semua orang baik, memiliki hati yang baik."
"Katanya, tuhan itu adil, kan? Jadi, kalo gue ngga bahagia, lo juga harus ngga bahagia."
"Kenapa kalian ngga bunuh aku sekalian?!"
"Kamu membunuhnya? Apa kamu sudah gila?!"
"Kamu memang pembunuh yang handal."
https://www.wattpad.com/story/220862813