Hallo kak izin promosi ya. Barangkali kakak mau mampir ke ceritaku^^
"Cie-cie... tuh pipi kenapa merah? Blushing nih? Aduhh udah baper aja lo sama gue. Hahahaha" tawa Enzi pecah seketika ketika melihat gelagat Meyra yang salting.
"Baper-baper pala lo peang. Udahlah minggir gue mau pergi," ucap Meyra.
"Iya deh gak baper, tapi suatu saat lo pasti baper sama gue," ceplos Enzi yang melihat Meyra akan melangkah menjauh.
Mendengar kata itu Meyra berhenti dia berbalik dan melirik Enzi, "Mustahil," ucapnya.
"Mustahil ya? Hmm oke, hari ini lo bilang gitu tapi suatu saat lo bakal suka sama gue mungkin sampe takut kehilangan."
"Ngayal lo. Udahlah jangan ngelantur kalo ngomong, itu gak bakalan terjadi. Gue gak bakalan suka sama lo apa lagi sampe jatuh cinta. Aduhh gak pake banget," ucap Meyra meskipun ada keraguan didalam hatinya ketika mengatakan kalimat itu.
"Oke bisa taruhan?" Tangan Enzi terulur untuk berjabat tangan dengan Meyra.
Meyra menaikkan satu alisnya, "Taruhan apa'an?"
"Kalo lo sampe jatuh cinta sama gue. Itu tandanya gue yang menang, dan kalo gue dulu yang jatuh cinta sama lo itu tandanya lo menang dan gue kalah. Gimana deal?"
"Oke deal." Sahut Meyra dan menerima jabatan tangan dari Enzi.
"Hukuman bagi yang kalah dia harus nyium yang menang. Gak ada bantahan."
https://my.w.tt/NgT0d0GQ59
Tap link di atas ya^^ terimakasih