“Lalu mataku merasa malu. Semakin dalam ia malu kali ini. Kadang juga ia takut tatkala harus berpapasan ditengah pelariannya. Dimalam hari, menuju pagi. Sedikit cemas, banyak rindunya.”
“Lalu mataku merasa malu. Semakin dalam ia malu kali ini. Kadang juga ia takut tatkala harus berpapasan ditengah pelariannya. Dimalam hari, menuju pagi. Sedikit cemas, banyak rindunya.”
“Jangankan untuk bertemu, memandangpun saja sudah tak boleh. Apalagi bernyanyi bersama bagai hari lalu.
Jangankan mengirim surat, menitip salam pun sudah tak boleh. Ternyata memang kau tercipta bukan untukku.”
Hy! Mampir yuk... Baca cerita yang aku buat. Sekalian vote dan coment ya...
Mari yuk! Di baca 'THE SACRIFICE'
https://my.w.tt/cl9XRhrgOO
Dan juga jangan lupa baca cerita aku yang lain juga ya...
'THE MYSTERIOUS GIRL'
https://my.w.tt/RcfOF8kgOO
PLEASE JANGAN BOOM VOTE...
Menerima saran dan kritik dari kalian kok :")
Hallo kak. Baca cerita aku yuk, ceritanya seru dan menarik kok. Oh ya jangan lupa vote dan comment nya yaa, enjoy reading my story, lagi butuh kritik dan saran nih hehe,
https://my.w.tt/UiNb/cdzD39ffuK
Dan baca ini juga yaa ini ceritaku yang baru:))
https://my.w.tt/zz1TTYfzlL
Follow juga yaa. Pasti nanti di follback