sy_ncent

“Lalu mataku merasa malu. Semakin dalam ia malu kali ini. Kadang juga ia takut tatkala harus berpapasan ditengah pelariannya. Dimalam hari, menuju pagi. Sedikit cemas, banyak rindunya.”

sy_ncent

“Jangankan untuk bertemu, memandangpun saja sudah tak boleh. Apalagi bernyanyi bersama bagai hari lalu.
          Jangankan mengirim surat, menitip salam pun sudah tak boleh. Ternyata memang kau tercipta bukan untukku.”