Terkadang rasa cinta itu tumbuh tanpa kita sadari, kali ini aku belajar dengan menerima takdir alam semesta. Ibuku adalah orang yang baik dan juga tulus, dia menerima semua orang yang dekat denganku dan memperlakukan mereka dengan sangat baik. Kebaikannya justru tidak bernilai apa - apa, karena keluarga kecil kami bukanlah keluarga yang berasal dari ekonomi mampu. Kemarin malam, keluar 'dia' datang berkunjung kerumahku di jam 1 pagi. Kemudian, kami menyambut mereka dan berbincang walaupun isi perbincangannya hanyalah berisi tentang mereka menganggung-agungkan hal yang mereka miliki. keluarga 'dia' memperlakukan aku tidak ramah disaat pertama kali bertemu. tetapi, 'dia' terus saja meyakinkan aku jika 'dia' akan memperjuangkan aku.
benar dugaanku, keluarganya sudah pasti tidak setuju karna dia berasal dari kalangan yang mampu sedangkan aku tidak. sejujurnya sudah sedari awal aku jujur tentang latar belakangku. aku tidak melihat bagaimana fisiknya, aku melihat bagaimana karakter dan sifatnya.
Ibuku sudah terlanjur menyukai 'dia'. ibuku yang naif dan lugu terus mendoakan dia hal yang baik. tetapi apa? kami dicampakkan hanya karena kami miskin. Kemudian, aku belajar dari itu.
Mau sebaik apapun kita, jika kita bukan orang yang kaya. kita tidak akan dihormati dan dihargai. Tetapi, seburuk - buruknya kita, jika kita berasal dari kalangan kaya. kita akan disegani dan dihormati.
begitulah cara manusia - manusia tamak dan munafik berpikir. semoga tuhan memberikan kamu rasa sakit yang sama, seperti apa yang kamu lakukan terhadap keluargaku. aku tidak bisa merelakan kamu bahagia tanpa sedikitpun rasa bersalah. semoga dikala kamu dilanda musibah, kamu melihat wajah tersenyum ibuku yang rela tidak tidur menemani kamu sampai pagi. wajah teduh ibuku yang kamu tidak hargai kehadirannya.