Seperti permintaan kamu...
First Impression...
Cerita ini adalah Teen Fiction, kan? Kalau benar, ada baiknya untuk mengenalkan konflik cerita secepat mungkin dan jangan begitu terpaut dengan latar dan dasar pemikiran tokoh seperti hal nya yang biasa dibuat panjang dalam cerita cerita Fantasy. Sesuai pengalaman saya, lebih banyak pembaca yang 'ingin tahu' daripada 'ingin membaca'. Daya tarik utama dari sebuah Teen Fiction adalah konflik nya karena kebanyakan cerita Teen Fiction menggunakan latar dan pola pengembangan yang sama.
Kedua... Bahasa yang digunakan terkesan begitu... entahlah... bergelombang? Di satu sisi, kamu memulai cerita ini dengan menggunakan bahasa yang formal. Tapi kamu menggunakan beberapa istilah dan bahasa yang informal dan tidak begitu sesuai dengan kaidah EBI (Ejaan Bahasa Indonesia; pembaharuan dari EYD) yang benar. Saya sarankan untuk memperbaikinya lagi atau bagian bagian yang informal dibuat italic (miring).
Maaf kalau terlalu kritis... karena terlalu panjang, saya masukkan ke sini dan bukannya ke kolom comment. Semangat terus ya... ceritanya lumayan kok... pengaturan bahasa deksriptif-nya bagus. Dan cara kamu menyampaikan cerita menggunakan sudut pandang orang pertama juga sudah bagus.
Dua saran terakhir... perbaiki penggunaan Onomatopoeia (bisa di google sendiri XD) dan perpanjang jumlah karakter per chapter... kalau saya, patokan saya mengakhiri sebuah chapter adalah sudah terjadi atau tidaknya sebuah aksiatau bagian tertentu yang penting dan berpengaruh kepada konflik utama...
Sorry for my language... XD
