theav1x

I know, 7 Cahaya is still pretty low-key.
          	Belum banyak yang baca, belum sampai 1K, dan mungkin masih tercium bau-bau “cerita baru banget.”
          	But honestly, I appreciate every single one of you—yang udah masukin ini ke rak, yang stay tune for the next chapter, even in silence.
          	
          	Thank you.
          	You make me wanna keep writing.
          	
          	Mulai hari ini, 7 Cahaya bakal aku private dulu sementara.
          	Ada beberapa hal yang pengen aku perbaiki, alur yang perlu disesuaikan, dan detail yang mau aku pertegas biar ceritanya makin kuat dan berkesan.
          	
          	Ini bukan perpisahan.
          	Ini cuma aku yang pengen pastiin chapter selanjutnya benar-benar layak buat kalian baca.
          	
          	Thanks for sticking around.
          	Kehadiran kalian—tanpa banyak kata—berarti banget buatku.
          	
          	— Queen Aletthea Anggraini 

N4urr_4jee

Halo, Tuan dan Nyonya sekalian, juga Kakak dan Abang.
          Mohon maaf jika kehadiran saya dianggap mengganggu wall ini. Jika dirasa berat hati, silakan hapus saja promosi ini. Namun, bila berkenan, izinkan saya memperkenalkan karya saya.
          
          ꒷꒦︶꒷꒦︶ ๋ ࣭ ⭑꒷꒦꒷⭑ ࣭  ๋︶꒦꒷︶꒦꒷
          
          "    ."
          
          Jika kamu mencari sebuah kisah yang bukan hanya menyayat hati, tetapi juga menantang makna kata memaafkan, maka buku ini bisa menjadi jawabannya.
          
          "    ()" — karya @N4urr_4jee (Naurr).
          Bukan sekadar fanfiksi biasa, melainkan sebuah perjalanan tentang luka, dendam, dan pertanyaan mengenai keadilan yang tak selalu berpihak pada mereka yang tersakiti.
          
          Dalam dunia yang menjunjung kedamaian, ada seseorang yang menolak menghapus luka hanya dengan satu kata: maaf.
          Apakah memaafkan benar-benar menyembuhkan? Atau justru membuka luka yang lebih dalam?
          
          "Mata dibalas mata. Nyawa dibalas nyawa. Tapi sakit... hanya dibalas maaf? Apakah itu tidak terlalu kejam?"
          
          ꒷꒦︶꒷꒦︶ ๋ ࣭ ⭑꒷꒦꒷⭑ ࣭  ๋︶꒦꒷︶꒦꒷
          
          !! Cerita ini murni orisinal dari sang pengarang, dengan alur, latar, dan penokohan yang dibangun sepenuh hati, meski tetap meminjam karakter karya Monsta (Boboiboy dan kawan-kawan) !!
          
          Jika merasa terinspirasi, silakan beri vote, tinggalkan komentar, atau tag akun penulis untuk memberi dukungan.
          
          Tertarik membaca? Klik link berikut untuk menikmati ceritanya secara langsung:
           https://www.wattpad.com/1478116008?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=N4urr_4jee

theav1x

I know, 7 Cahaya is still pretty low-key.
          Belum banyak yang baca, belum sampai 1K, dan mungkin masih tercium bau-bau “cerita baru banget.”
          But honestly, I appreciate every single one of you—yang udah masukin ini ke rak, yang stay tune for the next chapter, even in silence.
          
          Thank you.
          You make me wanna keep writing.
          
          Mulai hari ini, 7 Cahaya bakal aku private dulu sementara.
          Ada beberapa hal yang pengen aku perbaiki, alur yang perlu disesuaikan, dan detail yang mau aku pertegas biar ceritanya makin kuat dan berkesan.
          
          Ini bukan perpisahan.
          Ini cuma aku yang pengen pastiin chapter selanjutnya benar-benar layak buat kalian baca.
          
          Thanks for sticking around.
          Kehadiran kalian—tanpa banyak kata—berarti banget buatku.
          
          — Queen Aletthea Anggraini 

fahrii06

haii kakaa, bolee follow an gaa? kalau boleh nantii aku follow yaa, atau kamu duluu, nanti aku pastii bakal back. terimakasii (˵•̀ ᴗ -˵)

theav1x

@ fahrii06  sama-samaa terimakasih kembalii
Reply

fahrii06

@theav1x  makasiii udah follback yaa (˵•̀ ᴗ -˵)
Reply

theav1x

@ fahrii06  blehh, chill wkwk
Reply