LilinnKusam

Hai kak, mampir ke karya baruku yuk. 
          
          Disetiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Disetiap cinta yang jatuh pasti ada rasa sakit hati yang menemani. Semuanya diciptakan saling berpasangan. Seperti sebuah puzzle dimana setiap sisinya akan saling berkaitan antara satu sama lain hingga membentuk sebuah gambar. Itu aku dan kamu, ketika puzzlenya sudah tersusun. Ada dua pilihan, meninggalkan dan mencari permainan yang baru. Atau tetap stay dengan puzzle yang sama.
          
          -Dari Kami, Penyusun Puzzle Hidup Kami Sendiri. Narendra & Dira
          
          https://www.wattpad.com/1089474556?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=MeNaHyunri&wp_originator=pZAYTBilQPDk1N7%2ByNxOSBqypgfyNVUVCeftBB8oysBztu0%2F7SMtgYFkXm7aKHGLIhpI731g92Dlv7LQBERPVtKvXXsmE5XzISqTSXOZGwRyuauMbZiOYP3EIhVcF3uI

ryanipuput

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

kecup_manjaah

Kenan memiliki kekasih dan juga istri.
          
          Ia ingin menceraikan istrinya, tetapi wanita itu lebih dulu menghilang bak tertelan bumi.
          
          Persyaratan dari ayahnya untuk menceraikan Nada adalah, membawa wanita itu ke persidangan.
          
          Namun, hilangnya Nada membuat ia kesulitan mengurus perceraian. Meskipun begitu niat untuk menceraikan tak surut, ia begitu mencintai Viona dan ingin bahagia bersama kekasihnya.
          
          Apakah takdir akan mempertemukan mereka?
          Lalu, bagaimana Kenan menyanggupi tujuannya setelah pertemuan?
          
          Langsung klik link, kak!
          Judul Directions Of Love
          
          https://www.wattpad.com/story/100110450?utm_medium=link&utm_content=story_info&utm_source=android
          

jagungbakar91

Hallo, Kak, salam kenal.
          
          Aku mau recom cerita, Kak. Genrenya Romance Komedi.
          
          ¤¤¤
          
          "Oh!" Ran mengangguk. "Misalkan keluargaku, udah nggak anggap aku lagi, kamu mau nggak jadi keluargaku?"
          
          Aku tersenyum. "Pasti. Kita semua udah anggep kamu keluarga."
          
          "Bukan. Aku tuh, maunya membina keluarga bahagia bersama, gitu."
          
          Aku bingung dengan maksud Ran.
          
          "Maksudnya menciptakan generasi penerus yang tampan dan cantik."
          
          Aku menghela napas dengan kasar. Dasar bocah somvret! Otaknya masih sempet aja mikir ke sana. Kucopot sandal, lalu tampol dia. Kebiasaan, otak mesumnya itu nggak pernah dibuang.
          
          ¤¤¤
          
          Ini link untuk baca, Kak ;
          
          
          https://my.w.tt/URnYuXr785