Hi kak! Salam kenal yaa..
          
          Izin promosi ya kak..
          
          Mampir dan baca yuk cerita ku..
          
          https://www.wattpad.com/story/261919323?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Aurellia_put&wp_originator=81aIK9m5Lt0Yfio0lIPzXDh8XHCoDBw0IX8SnJyh4P9yvKWUJU%2F9%2BsEi8s41RS93MwFTL14G%2Ft6sZtkEx8MfCKya7VoerIrdGMREp82U8hALoqm%2BNoMUXQBb1Z%2BVuQQw

Mampir yuk. Siapa tau suka. Jangan lupa vote and komen yah. Makasih. 
          
          https://www.wattpad.com/story/254092996?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=iski_riski&wp_originator=89wEdsmo%2F%2Fzi2wAVIyNUYHvVqMc2Pql69EGjDSwbf5dllNeJu7%2Bf8YxEYrclAfWMWgDMjmBgqxnSThVFEU5RdQGZ12%2FU%2Br%2BYdgOT0pcWZwQRLslCagm1BykG6svk7PCv

Assalamualaikum, Kak. Salam kenal, kak. Maaf, jika ada waktu luang, bolehlah baca ff saya berjudul "Go Away", barangkali merasa nyaman. Terimakasih
          
          Blurb: 
          
          Jika mencintai seseorang adalah sebuah kesalahan, maka di sinilah kisah itu terlaman. 
          
          Bukan hanya fragmen sosok dua insan yang menjadi pameran utama, Chanyeon dan Anna.  Namun, tentang mereka yang berada di dekat keduanya. Berkelindan. Membentuk sebuah satu kata tanya "kenapa" yang terselip dalam bungkusan lara. 
          
          Selipan "kenapa" yang harus tokoh utama temukan jawabnya. Layaknya menyusun puzzle yang tertebar rancu, demi membentuk pemahaman baru perihal hidup ini yang rawan keliru. 
          
          
          https://www.wattpad.com/story/250956488?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=chanyeolphile&wp_originator=UqXS02bnlvnbE8l1Wbw2R1pfwO6s5NknXCM%2BGOuuOnggrp2wY5OlclW0gfCVy8xG8hQVZBgAHDFlW7YZXqmSDjtzTTM0Sb9bnHFGLwlwFySBC3UH%2Fy9WuFItnfqbk9Vz

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

          Salam kenal, Kak...
          
          Aku mau recomen cerita ini, Kak. Genre Dark Romance
          
          
          ¤¤¤
          
          Menyeberang, aku berencana untuk beli rasa pedas seperti biasa.
          
          "Bang, yang pedes kayak biasa!" pesan Tamara pada penjual.
          
          "Siap, Neng!" Abang penjual mengipas panggangannya.
          
          Aku masih berpikir, mau yang pedas atau tidak. 
          
          Asap semakin mengepul. Menghirup aroma, tiba-tiba ada sesuatu yang bergejolak di perut.
          
          Bau yang biasanya kusuka, saat ini malah membuat mual.
          
          Mengejutkan. Bahkan, Tamara sampai membulat matanya, saat melihat aku muntah-muntah.
          
          Tamara mendekatiku yang masih membungkuk. Kepala pusing, tubuh lemas. Aneh, kenapa bau ini sangat menyiksa?
          
          "Lo kenapa, An?" Tamara yang berdiri di sampingku, bertanya.
          
          Aku mengelap mulut yang masih ada sisa muntah. Yang ditanyakan Tamara, itu juga yang aku pikirkan.
          
          Aku ... kenapa?
          
          
          ¤¤¤
          
          Ini link untuk baca, Kak:
          
          
          https://my.w.tt/qwKVwDdVP7