Lottylucia

Aku kembali dengan cerita baru. Tentang luka yang tak terlihat, dan langkah demi langkah menuju bahagia.
          
          Judul: Traces of Pain, Steps to Bliss
          
          Kisah cinta yang menemukan rumahnya, meski harus tersesat lebih dulu.
          Baca kisah lengkapnya di Wattpad:
          https://www.wattpad.com/story/392912165?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Lottylucia
          
          "Traces of Pain, Steps to Bliss: A Love Story That Found Its Home"
          Terinspirasi dari kisah nyata, Meski tokoh-tokohnya disamarkan, setiap emosi dan peristiwa ditulis dengan jujur—tentang cinta yang menyembuhkan, tentang keberanian memilih yang benar, dan tentang bagaimana takdir menuntun hati yang terluka menuju kebahagiaan yang sebenarnya.
          
          

Lu_readmind

Permisi mau Promosi, boleh ya… 	
          ----	
          Kami terbangun karena suara alarm yang terus menerus.
          Aku diam sejenak memperhatikan Davi yang terburu-buru. Aku menyelimuti tubuhku sambil bersandar di kasur. Aku menunggunya mengatakan sesuatu tapi dia seperti tidak mempedulikan keberadaanku "Davi," panggilku akhirnya.  
          Dia menoleh lalu berjalan ke sebelahku untuk mengambil jam tangan dan handphone di nakas. Dia menarik nafas berat ketika mata kami bertemu pandang, caranya melihatku seperti orang putus asa. Aku masih menunggu reaksinya. "Jullie kita nggak pakai pengaman." 
          "Iya.." 
          Dia menelan ludah, menunduk sejenak, matanya memperlihatkan kegelisahan. "Jull. Maafin aku..." 
          Tiba-tiba aku bisa membaca kemana arah pembicaraan kami. Semua yang dimulai dari maaf berakhir mengecewakan!
          "Ini salah banget! Aku harap kamu bisa ngelupain malam ini." Dia menatapku sungguh-sungguh.
          Aku tidak bereaksi.
          "Aku ingin kita sepakat bahwa tidak terjadi apapun di antara kita. Kita cuma menghabiskan malam bersama. Tidak ada rasa di antara kita, benar?" 
          Aku menggigit bibir bawahku, menahan amarah dan air mata yang ingin kutumpahkan detik itu juga. Rasanya ingin berteriak untuk menjawab pertanyaannya tapi dia tidak butuh responku, dia menganggukan kepala singkat lalu berpamitan pergi.  
          Tidak ada rasa diantara kita? Tidak ada? 
          Aku tertawa dingin, tawa itu diiringi oleh air mataku. Bisa-bisanya dia memutuskan sendiri bahwa aku tidak memiliki perasaan apa-apa padanya tanpa bertanya dulu. 
          Lalu bagaimana dengan aku, bagaimana dengan tubuh telanjangku yang ditinggalkan tanpa penghargaan, tanpa maaf, tanpa perbincangan? Aku tidak ada bedanya dengan kondom di tong sampah, habis dipakai dibuang. 
          ————————
          MAAF YA KALO PROMOSINYA KEPANJANGAN PIS ✌️
          https://www.wattpad.com/story/311846801-single-father-number-225

uriicebear

Permisii.. aku mau promosiin ceritaku yaa, terima kasih <3
          
          Judul: Sapa Langit
          
          https://www.wattpad.com/story/376574266
          
          Rana kira, pindah sekolah, gap year 2 tahun untuk bekerja, kemudian pergi keluar kota untuk berkuliah merupakan suatu hal yang paling tepat untuk melupakan seseorang. Tapi sepertinya, semesta memang selalu ingin mengajaknya bercanda dengan candaan yang bahkan tidak pernah sekalipun ia prediksikan.
          
          Rana kira, dalam waktu hampir 4 tahun sudah cukup, bahkan lebih dari cukup untuk melupakan seseorang. Tapi ternyata tidak setelah ia kembali melihat wajah pria itu. Kurang ajar memang, sia-sia waktunya selama ini. Mata itu, meruntuhkan tembok yang sudah ia bangun bertahun-tahun lamanya. Dan senyuman itu, lagi-lagi mampu menyentil dirinya untuk kembali masuk ke jurang yang sama.
          
          Satu universitas, satu fakultas, dan satu jurusan, dengan mantan adalah hal yang tidak pernah terpikirkan sama sekali. Garis cerita seperti apa yang sudah semesta ciptakan untuknya? Mungkin ia masih bisa mengendalikan diri karena tidak satu kelas dengannya. Tapi, kenapa di semester 4 ini tiba-tiba cowok itu masuk ke kelasnya dan mengatakan bahwa dirinya salah ambil kelas?
          
          Ah Tuhan, kalau saja Engkau memberikan satu permintaan saja secara percuma, maka Rana akan mengatakan secara lantang bahwa ia ingin manusia itu keluar dari alur cerita hidupnya.
          
          "Gue udah lari sejauh ini tapi kenapa harus lo lagi yang ada di alur cerita hidup gue, sih?!"
          
          "Jodoh mungkin?"

spiallini

hallo kak izin promosi yaa.
          minat feedback + spam komen? 
          
          
          Semua orang punya kehidupan dan masalahnya masing-masing, sama halnya yang terjadi pada sopia, suci, dan teman-temannya.
          
          ~QUEEN'SA SOPIA~
          hidupnya begitu sempurna, memiliki keluarga cemarah dan harta berlimpah. Namun, ia selalu gagal dalam percintaan, hal itulah menyebab sopia menjadi gadis yang cuek dengan omongan orang dan tak  akan peduli persoalan cinta. Akankah dia bertemu orang yang tepat?
          
          ~SUCI VIDELIA~
          Seorang gadis yang lahir dari keluarga sederhana, hal itulah yang membuat ia dibully saat bersekolah di FUTURI school.
          kenapa ia tidak melawan? alasannya karena ia mendapatkan beasiswa agar bisa bersekolah disana.
          
          "Ih jijik banget dehh sama orang-orang yang make skincare apalah itu," ucap salah satu murid berkomentar saat sopia dan nafa sedang mengaplikasikan sunscream 
          
          "Wajar lo jelek."
          
           jleb .... perkataan sopia sungguh tepat sasaran dan tak berperasaan.
          
          https://www.wattpad.com/story/374092935?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=spiallini