Ana yang mencintai kakak tirinya memutuskan berhenti memiliki perasaan itu. selama ini kakaknya tidak peduli. Namun ketika ia mengatakannya tatapan Ryu menjadi berbeda.
Tangan kanan Ryu menarik lengan kiri Ana sehingga Ana terdorong ke belakang. Punggungnya mengenai dinding, namun tangan kiri Ryu sigap melindungi kepala belakang Ana agar tidak membentur dinding belakangnya. Ana sebenarnya takut dengan perubahan sikap Ryu, namun ia memilih untuk tetap menatap matanya. Ia tidak boleh terlihat lemah. Perasaannya sudah cukup untuk Ryu.
"Lepas, Kak.." Ana berusaha melepaskan tangannya yang digenggam erat oleh Ryu.
Ryu masih diam saja menatap kedua mata Ana. Entah apa yang Ryu pikirkan.
"Kak, lepaskan atau aku akan berteriak sehingga ibu bisa mendengarnya." Ana mengancam Ryu. Tapi Ryu tidak tergubris. Ia malah semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Ana.
"Cobalah.." Suara berat itu akhirnya muncul dari bibir Ryu. Ia tampak tidak takut atau khawatir membuat jantung Ana berdebar kencang.
Bibir Ana terbuka hendak berteriak memanggil ibunya, tapi Ryu sudah lebih dulu menciumnya. Ana sangat terkejut. Ia mencoba mendorong Ryu namun Ryu tak bergeming. Ryu terus mengurung Ana dalam pelukannya. Membuat Ana menahan nafas dan merasakan bibir Ryu yang dingin.
Copyright All Reserved by Velavell
Instagram : @Elltr10
https://www.wattpad.com/story/290512207