muchlizaade_

Seorang perwira polisi menyamar sebagai anak sekolah tepatnya di International Global High School (IGHS). Dia adalah Ipda Craloz Mix Syahputra yang baru saja menyelesaikan ‘Upacara Prasetya Perwira’, Ipda Craloz sangat berbahagia telah menyelesaikan pendidikannya akan tetapi di sisi lain Ipda Craloz harus merasakan kesedihan yang sangat mendalam dikarenakan kedua orang tuanya serta adiknya telah meninggal dunia diduga sebab kematian keluarganya ialah perencanaan pembunuhan yang dilakukan kerabat dekat kedua orang tuanya.
          

          Ipda Craloz serta rekan tim yang membantunya melakukan penyamaran ialah Brigpol Arof Arifin, Briptu Lucky Hakim, Briptu Deden Silalahi dan Bripka Sukardi Silalahi. Mereka adalah rekan tim penyamaran yang telah ditentukan tugas penyamarannya sebagai Satpam sekolah—Bripka Sukardi Silalahi, Guru muda—Brigpol Arof Arifin, Briptu Lucky Hakim—bergabung dalam satu gen siswa biang kerok di sekolah dan Briptu Deden Silalahi—kawan solid Ipda Craloz di International Global High School (IGHS). 
          
          Di International Global High School Ipda Craloz bertemu dengan Lily Mackenzie sahabat Citra Mix Syahputri— Almarhum adik Ipda Craloz, Lily Mackenzie bersahabat dengan Citra sejak mereka MOS di International Global High School dan kebetulan mereka satu kelas akhirnya Lily dan Citra semakin dekat menjadi sahabat.
          
          https://www.wattpad.com/story/274628692?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Rantilagilagi&wp_originator=0fQcY5fyn%2BlsW1F7p7%2B1updih9hccPsCPVbQl7FqKfImRKZemPTkjx790QsWoSozRO8RqfItvBR4KR%2B13aHuZ3JCIvxs1dnxCeSbfgS5bb4CWDzcVI710l1TKqu7B5tR

nadiranadiraRH

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice