"Jadi kamu mau pergi ke Semarang? Meninggalkan Bapak?"
Kinnas mengangkat kepalanya, menggeleng cepat. "Aku nggak meninggalkan Bapak. Aku cuma... ingin tahu tentang dunia luar. Apa salahnya, Pak?"
"Salahnya?" Yudhis justru membeo. Suaranya melemah. "Salahnya... kamu ingin kembali ke tempat yang selama ini Bapak hindari. Semarang, Kinnas. Kota ituㅡ"
"ㅡtempat aku lahir," potong Kinnas.
Yudhis membeku. Tak bisa bergerak.
"Dan tempat Ibu meninggal, kan?" lanjut Kinnas setengah berbisik. "Kenapa kita tidak pernah bicara tentang Ibu, Pak? Bahkan fotonya saja tidak pernah ada."
***
[RUMAKET] up, now!